Bedah Buku ” REPUBLIK KOMEDI ½ PRESIDEN”
JAKARTA (ansharusyariah.com) – Diskusi interaktif yang diselenggarakan oleh Jama’ah Ansharusy Syari’ah Imarah Jakarta bersama salah seorang wartawan senior dan redaktur majalah GATRA yaitu mas Heri Muhammad sekaligus sebagai fasilitator dari acara ini yang berlangsung di kantor GATRA Jalan Kalibata lV no.15, Jakarta Selatan, Selasa, (09/06/2015).
Ustadz Muntaha sebagai moderator mengkritisi isi dari buku “Republik Komedi ½ Presiden ( penulis : Bambang Soesatyo )” dan mengawali pembahasan sub topik : “Syi’ah dibalik gerbong Jokowi” hal.112 kepada pembicara ustadz Mashadi (Pemred VOA-ISLAM) untuk menjelaskan duduk perkara dari sudut pandang pengalaman beliau ketika dulu pernah di parlemen (mantan anggota DPR dari Partai Keadilan).”
Perspektif dalam melihat masa depan Indonesia, kita harus serius untuk berperan serta dalam mengatasi situasi global ini “. Tegas ustadz Mashadi selaku pihak yg pernah berkecimpung di pemerintahan. Kemudian beliau melanjutkan kembali pernyataannya. “Dalam pemerintahan Jokowi sangat banyak sekali kebobrokan yang sangat menonjol yang diantaranya kualitas para mentri bahkan Jokowi sendiri pun termasuk orang yang rendah kualitas. Memang secara fakta orang yang berada dibelakang Jokowi adalah orang-orang mempunyai kepentingan masing-masing yang diantaranya Iran dengan faham Syi’ahnya, Amerika dengan IMF dan investasi kapitalisnya bahkan China juga ambil peran di negeri ini sebagai cukong yang bersama-sama dengan penjajah-penjajah negeri ini menggerogoti sumber daya alam Indonesia. Tapi yang perlu diwaspadai disini adalah pengaruh China, baik itu China daratan maupun China rantauan yang dari sejak masa presiden Soekarno hingga sekarang masih exist. China daratan yang memiliki kekuatan perekonomian lokalnya yang kuat dan stabil kemudian didukung pula para China rantauan yang menggerogoti negeri-negeri yang disinggahi mereka. Mereka memiliki misi politik komunis yang pada masa sekarang sudah tahap perluasan yang semakin jelas langkah pergerakannya, bibit-bibit PKI sekarang sudah berani menampakkan diri, kita lihat diluar misal Rusia sudah melakukan agresi ke Ukraina. Di Indonesia, para China rantauan ini banyak yang menguasai sektor perekonomian kita. Mulai dari pertokoan yang pemilik usahanya adalah China, properti seperti Podomoro grub dll, tambang dan minyak bumi seperti Petro China, bahkan mainan dan perabotan dapur pun banyak sekali buatan dari China. Pergolakan diberbagai negara Islam yg cukup kompleks memang memeras energi, tapi sekali lagi yang perlu diwaspadai di negeri kita selain isu senter imigran Iran adalah China. Karena China juga akan mendrop 10jt – 30jt warganya ke Indonesia “. jelas beliau dengan mengutip beberapa penggal berita yang ada di VOA-ISLAM.
Di sela keramah-tamahan yang diselingi dengan sedikit komunikasi ringan, acara ini juga dihadiri oleh Amir Wilayah Jakarta dari Jama’ah Ansharusy Syari’ah ustadz Haris Amir Falah. Dan mas Heri (panggilan akrabnya) selaku tuan rumah angkat bicara dengan menanyakan bagaimana solusi apa yang ditawarkan pembicara untuk menyelamatkan generasi yang akan datang.
“Cukup sulit dan butuh pengorbanan besar yaitu kita janganlah terlalu bergantung dan berharap pd sistematis politik linear sekarang (mengikuti jalur yang ada). Bangunlah kesadaran kolektif antar masyarakat kita yang sekarang sudah sedikit sekali kepercayaannya terhadap pemerintah, karena masyarakat kita sekarang sedang mengalami desersi yang cukup memprihatinkan. Lihat saja betapa banyak pribumi yang termarjinalkan akibat pengaruh China ini, mereka (pribumi) banyak yang menjadi karyawan dan pengungsi. Sebelumnya pribumi yang menguasai pertokoan dan lahan, tapi sekarang malah menjadi kulinya dan bahkan premannya. Kita sebagai Muslim Indonesia yg mayoritas harusnya jangan kalah dengan Muslim yang berada di negara Eropa seperti Perancis misalnya. Mereka sedikit namun solid dan focus dalam bertindak.” jawab ustadz Mashadi menutup diskusi sore ini menjelang maghrib