Artikel

Tolonglah Saudara Kita yang Tertindas!

Oleh : Abu Hamasah
Katib Jamaah Ansharu Syariah Mudiriyah Jember

Setiap orang Islam adalah bersaudara.
Bersaudara secara hakiki yang dilandasi dasar keimanan. Apapun suku dan Bahasa dan dari bangsa dan negara mana pun, seorang Muslim adalah saudara kita. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Sesungguhnya, orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu, dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” [Al-Hujurat: 10]

Rasulullah ﷺ bersabda:

المسلم أخو المسلم لا يظلمه ولا يسلمه

”Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Tidak boleh menzalimi dan membiarkannya (dizalimi).” [HR. Muslim, At-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad].

Hari ini kita melihat fenomena yang sangat menyedihkan. Kaum Muslimin dihinakan, dizalimi, bahkan digadaikan nyawanya. Masih membekas di ingatan kita kondisi di Palestina, Suriah, Rohingya dan Uyghur. Kini kembali harus tertumpah air mata melihat kondisi kaum Muslimin di India. Kaum Muslimin menjadi mangsa penindasan di negeri kelahirannya tanpa tahu kapan akhir kesudahan nasib tragisnya.

Muslim di India membentuk hampir 15 persen dari populasi atau lebih dari 200 juta orang dari 1,39 miliar orang India. Meski menjadi agama terbesar kedua setelah Hindu, Muslim di India telah menjadi salah satu kelompok minoritas yang tertindas terbesar di dunia.

Bahkan, sejak rezim Narendra Modi dari Hindu garis keras menjadi Perdana Menteri kebijakannya telah menargetkan penindasan Muslim, mulai dari yang berujung pada hukuman penjara hingga deportasi. Sejak partai politik Modi, Partai Bharatiya Janata, memenangkan mayoritas besar dalam pemilihan parlemen pada Mei 2019, penargetan itu semakin memburuk dan menjadikan muslim terbelenggu menjalankan ibadahnya.

Sebagai saudara seiman, mari kita buktikan solidaritas sesuai potensi dan kemampuan terbaik yang kita miliki, dengan doa-doa terbaik di waktu-waktu mustajab, protes keras di media massa, dan share fakta kezaliman ini di berbagai media. Semua upaya serius itu agar terwujud solusi berupa jaminan keamanan dan solidaritas konkret dunia Islam agar mereka bisa menjalani kehidupan keseharian dengan aman dan tenteram.

Mari kita berkontribusi dan jangan sampai kita hanya diam berpangku tangan. Sekecil apapun kontribusi itu adalah bukti cinta dan pemberat amal sholih kita di Hari Kebangkitan.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfiman, “Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan,” (QS al-Anfal: 72)

Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda,

Tidaklah seorang muslim membiarkan Muslim lainnya (tanpa mendapatkan pertolongan) saat kehormatannya dirampas dan harga dirinya dirusak, kecuali Allah akan menghinakannya saat ia membutuhkan pertolongan- Nya.” (HR Abu Dawud).

Mari kita renungkan kisah berikut, Pernah suatu ketika Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma sedang beriktikaf di Masjid Nabawi. Tiba-tiba datang seseorang menemuinya untuk meminta tolong akan suatu keperluan.

Ia pun lekas keluar masjid menghentikan ibadah iktikafnya seraya berkata, “Aku mendengar pemilik makam ini, yaitu Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, ‘Barang siapa yang berjalan untuk memenuhi kebutuhan saudaranya, maka hal itu lebih baik baginya dari beriktikaf selama 10 tahun.'” (HR Thabrani).

Bila menolong suatu keperluan orang lain yang berkaitan dengan urusan dunia diganjar dengan pahala istimewa melebihi iktikaf 10 tahun, lalu bagaimana dengan menolong keselamatan agama, jiwa, harta, dan kehormataan saudara seakidah kita?

Betapa meruginya bila kita enggan menolong kaum Muslimin. Allah membiarkan kita dipermalukan dan terhinakan oleh musuh. Naudzu billahi min dzalik.

للهم أَعِزَّ الإسلامَ و المسلمين , اللهم أَذِلَّ الشِركَ و المُشرِكِين , أللهم انْصُرْ اخوانَنَا المسلمين و المجاهدين و المُسْتَضْعَفِين , فى كل مكان و فى كل زمان

Ya Allah muliakanlah (agama) Islam dan orang Islam, ya Allah hinakan syirik dan musyrik (orang yang berbuat syirik) ya Allah tolonglah saudara kami yang muslim dan mujahidin dan golongan lemah di semua tempat dan juga di semua waktu

Lihat lebih banyak

Artikel terkait

Back to top button