Artikel

Jangan Jadi Orang Tua Durhaka

Oleh: Ustadz Budi Eko Prasetiya, SS
Katib Jamaah Ansharu Syariah Mudiriyah Banyuwangi

Bukan sepenuhnya kesalahan anak bila ditemukan anak yang durhaka kepada orang tuanya. Amirul Mukmini Umar bin al-Khathab saat menjadi khalifah pernah menegaskan hal tersebut sebagaimana disarikan dari kitab “al-Fawaid al-Mukhtarah”.

Seorang laki-laki datang dan mengadu akan tindakan kurang ajar anaknya. Lantas Umar pun memanggil sang anak tersebut untuk dimintai klarifikasi.

Karena tidak terdidik dengan baik, bukannya mengakui kesalahannya, si anak justru mencela orang tuanya karena telah menelantarkannya.

“Wahai Amirul Mukminin… Bukankah orang tua juga punya kewajiban kepada anaknya?” tegas sang anak.

“Ya, benar,” ujar Sayyidina Umar.

“Lantas apa itu kewajiban orang tua kepada anaknya?” si anak kembali bertanya kepada Khalifah Umar. Atas pertanyaan perihal kewajiban orang tua kepada anaknya, Sahabat Umar mengatakan:

أَنْ يَنْتَقِيَ أُمَّهُ وَيُحَسِّنَ اسْمَهُ وَيُعَلِّمُهُ الْكِتَابَ

Memilihkan ibu yang baik untuknya, memberinya nama yang bagus, dan mengajarkannya Al-Qur’an”. “Wahai Amirul Mukminin. Sungguh Ayahku ini tidak melakukan tiga hal tersebut. Ibuku adalah seorang negro dari keturunan Majusi. Ayahku menamaiku “Kumbang”. Dan tidak pernah Ia mengajariku satu huruf pun dari Al-Qur’an,” ujar si anak menceritakan kondisinya.

Umar justru menegur keras orang tua si anak tersebut. Beliau memandang ke arah orang tua si anak dan memberinya nasihat:

جِئْتَ تَشْكُوْ عُقُوْقَ ابْنِكَ وَقَدْ عَقَقْتَهُ قَبْلَ أَنْ يَعُقَّكَ وَأَسَأْتَ إِلَيْهِ قَبْلَ أَنْ يُسِيْئَ إِلَيْكَ

Anda mengadu kepadaku akan kenakalan anakmu, sementara anda sendiri telah durhaka kepadanya sebelum dia durhaka kepadamu. Anda telah memperlakukannya dengan buruk sebelum ia memperlakukan buruk kepadamu!”

Ibnu al-Qayyim al-Jauzi dalam kitab “Tuhfatul Maudud” pernah berkata: “Barangsiapa menyia-nyiakan pendidikan yang berguna untuk masa depan anaknya dan putra-putrinya dibiarkan begitu saja, maka sungguh dia menjadi orang tua yang paling merugi.

Kebanyakan anak menjadi rusak moralitasnya disebabkan faktor orang tua yang menyia-nyiakan pendidikan anaknya. Akibatnya anak itu tak berkembang akal pikirannya dan tak mendatangkan manfaat di masa depannya untuk kedua orangtuanya.”

Sebagai orang tua, terutama ayah, harus bisa mencurahkan pikiran, tenaga, dan finansialnya untuk masa depan serta pendidikan buah hatinya. Berapapun besarnya yang dicurahkan orang tua untuk putra-putrinya adalah bernilai sedekah yang dilipatgandakan oleh Allah.

Bahkan, termasuk investasi yang terbaik karena berperan mempersiapkan generasi penerus islam yang melanjutkan perjuangan membawa kejayaan peradaban.

Lihat lebih banyak

Artikel terkait

Back to top button