News

Menjelang Ramadhan, Ansharusy Syariah Semarang Gelar AMANAR

SEMARANG (ansharusyariah..com) – Guna menjaga kekhusyukan ibadah di bulan ramadhan, Jamaah Ansharusy Syariah Mudiriyah Semarang mengadakan Amar Maruf Nahi Munkar di beberapa tempat maksiat di kota Semarang. Kegiatan yang berlangsung pada hari senin (15/6/2015) ini menargetkan beberapa tempat penjual minuman keras, karaoke hingga lokalisasi.

Mengambil start di daerah Semarang Utara, sejumlah anggota Ansharusy Syariah bergerak menyisir di jalan imam bonjol depan stasiun poncol. Karena disana banyak ditemui PSK jalanan, Beberapa PSK didekati, di dakwahi lalu di minta untuk pulang kerumah masing-masing. Kondisi PSK jalanan ini sangat memprihatikan warga kota semarang. Pasalnya, dahulu jalan Imam Bonjol banyak “Jalan Berlubang”. Namun sekarang, jalan Imam Bonjol banyak “Lubang Berjalan”. Mereka (para PSK) secara terang terangan menjajakan dirinya di pinggir jalan.

Setelah Imam bonjol, massa bergerak menuju daerah disekitar kali berok. Disana tempat karaoke liar terlihat tutup. Diduga informasi Amanar ini sudah bocor. Perjalanan dilanjutkan menuju kaligawe. Di daerah ini ditemukan toko penjual minuman keras. Ketika didatangi anggota Ansharusy Syariah, pemilik toko yakni Ibu Agung sempat memprotes. Kenapa yang dirazia itu penjual eceran bukan pabrik mirasnya. “ Mbok kalau merazia minuman keras itu jangan hanya penjual ecerannya tho mas. Pabriknya mbok juga dirazia. Minuman keras yang kita jual khan dari hasil membeli, bukan hasil mencuri” ungkapnya.
Mendengar pendapat seperti itu Anggota Ansharusy Syariah langsung menasehati pemilik toko. Bahwasanya meski minuman keras itu dari hasil membeli bukan dari hasil mencuri, minuman keras itu tetap Haram Hukumnya. Mendengar nasehat tersebut, ibu agung hanya diam saja.

Terakhir, Amanar dilanjutkan menuju lokalisasi terbesar di jawa tengah, yakni lokalisasi sunan kuning (SK). Saat tiba dilokalisasi, terlihat sudah berjaga jaga beberapa aparat dari pihak polisi dan tni. Dilokalisasi tersebut, anggota Ansharusy Syariah mendakwahi beberapa pengurus kompleks lokalisasi. Tujuannya agar selama ramadhan lokalisasi sunan kuning berhenti beroperasi. Pengurus pun meresponnya dengan memasang Banner Bertuliskan “Bulan Ramadhan (Lokalisasi) Tutup Total”.

Menurut koordinator lapangan yakni Marzuki, pihaknya ingin penjual miras dan pelaku kemaksiatan menghormati bulan ramadhan. “ Kita menghimbau kepada pemilik tempat hiburan malam, wanita tuna susila dan penjual miras agar tidak beroperasi, guna menjaga kekhusyukan bulan Ramadhan” tuturnya. (Abu Jundullah)

Lihat lebih banyak

Artikel terkait

Back to top button