Bangun Sinergi Dakwah, Jamaah Ansharusy Syariah Jakarta Kunjungi Tokoh Jakarta
JAKARTA (Ansharusyariah.com) – Membangun sinergi dakwah, Jamaah Ansharusy Syariah Jakarta kunjungi tokoh masyarakat Jakarta DR Haikal Hassan. Pertemuan yang betempat diwilayah Duren Tiga Jakarta Selatan ini dihadiri oleh Amir Jamaah Ansharusy syariah Jakarta ustadz Haris Amir Falah yang didampingi Qoid I’lam Jakarta ustadz Abu Zaidan.
Dalam diskusi santai, Haikal Hassan menyatakan sangat miris dengan kondisi Jakarta sekarang ini yang semakin jauh dari nilai keislaman, beliau menyatakan adanya Jakarta ini karena jasa para ulama.
“Fatahillah sebagai tokoh utama dalam mengusir penjajah Portugis di tanah Betawi, sampai terbentuknya Jayakarta yang dipimpin oleh para ulama dan gak pernah diduduki penjajah sampai masuknya VOC,” terang Ustadz Haikal, selasa (16/08/2016).
Lebih lanjut ustadz kelahiran Jakarta yang juga aktif di Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia ini menjelaskan bahwa Jakarta ini dari dulu terkenal dengan ulama mujahidnya, dari situlah dikalangan Betawi terkenal mengaji dan pencak silatnya.
“Ada yang namanya guru Marzuki Cipinang Muara, guru Abdul Majid Pekojan, guru Mahmud Romli, guru Kholid Gondangdia, Kyai Nur Ali. Semua ulama sekaligus tidak diragukan lagi perjuangannya,” ujarnya.
“kalau pernah denger syair lagu si doel, si doel anak Betawi asli, kerjaannye sembahyang mengaji, tapi jangan bikin die sakit hati. Jangan bikin sakit hati maksudnya disini tuh ketika kerjaannya sholat dan ngajinya tuh diganggu,” tambahnya.
Dalam silaturrahim ini muncul kesamaan tujuan yaitu bersinergi dalam dakwah untuk mengembalikan semangat keIslaman di Jakarta. Silaturrahim ditutup degan cerita ustadz Haikal, tentang kecintaan salah satu ulama Jakarta terhadap dakwah.
“Kyai Syafi’I Hazami pernah suatu ketika ketika mengajar ada orang yang mondar-mandir sampai kajiannya selesai, ternyata yang mondar-mandir itu mengabarkan bahwa istrinya meninggal. Akan tetapi Mualim tidak menghentikan pengajiannya, Mualim berkata bukan saya tidak cinta dengan istri saya, akan tetapi yang meninggal gak mungkin kembali tapi mengajar kalau saya tinggal siapa yang mau gantiin? Kini Mualim udah gak ada, siape yang mau gantiin. Ini saatnye ane, antum yang akan menggantikan dakwah beliau di Jakarta,” pungkasnya. (Ibnu Yusuf)