Khutbah Jum'at

Khutbah Jumat Edisi 087: “Manhaj Thaifah Manshurah”

Materi Khutbah Jumat Edisi 087 tanggal 28 Syawwal 1437 H ini dikeluarkan oleh

Sariyah Da’wah Jama’ah Ansharusy Syari’ah dapat download di:

 

 

Manhaj Thaifah Manshurah

(Dikeluarkan Oleh Sariyah Dakwah Jama’ah Ansharusy Syari’ah)

 

KHUTBAH PERTAMA

 

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ وَلاَ رَسُوْلَ بَعْدَهُ، قَدْ أَدَّى اْلأَمَانَةَ وَبَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَنَصَحَ اْلأُمَّةَ وَجَاهَدَ فِيْ سَبِيْلِهِ حَقَّ جِهَادِهِ

اَلصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ سَلَكَ سَبِيْلَهُ وَاهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِيْ يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَقَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. وَقَالَ: وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى

وَقَالَ النَّبِيُ: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ. (رواه الترمذي، حديث حسن)

Jama’ah Jum’at  hamba Allah yang  dirahmati Allah SWT.

Segala puji bagi Allah SWT, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepadajunjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya.

Khotib berwasiat kepada diri sendiri khususnya dan jama’ah sekalian marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, semoga kita akan menjadi orang yang istiqamah sampai akhir hayat kita.

Pengertian Manhaj Thaifah Manshurah

Maksudnya adalah jalan yang ditempuh oleh kelompok kecil yang mendapatkan pertolongan Allah SWT.

Wujud keberadaan Tha`ifah Manshurah

Sebelum kita membicarakan tentang ciri sifat Tha`ifah Manshurah, serta pentingnya memperbanyak jumlah Tha`ifah Manshurah dibandingkan tha`ifah yang lain. Pertama-tama kami akan mengukuhkan lebih dahulu wujud keberadaan tha`ifah ini dan kesyar`iyan wujudnya.

Maka saya katakan: Telah wutawatir dalil-dalil shahih yang menunjukkan wujud keberadaan Tha`ifah Manshurah serta kelangsungan wujudnya hingga hari kiamat, bahwasanya ia adalah kelompok yang mendapat pertolongan yang senantiasa tampil membela kebenaran, tidak membahayakan (menggoyahkan tekad) mereka orang yang menelantarkan mereka atau menyelisihi mereka hingga kiamat tiba .. di antaranya adalah hadits yang datang dalam Shahih Muslim:

Dari Tsauban, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda:

لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ لَا يَضُرُّهُمُ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ، وَهُمْ كَذَلِكَ

“Akan senantiasa ada di antara ummatku sekelompok orang yang tampil membela kebenaran, tidak membahayakan mereka orang yang menelantarkan (tidak menolong) mereka sehingga datang ketetapan Allah, sedang mereka tetap dalam keadaan demikian.”

Dan dari sahabat Mughirah bin Syu`bah, dia berkata: “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda:

“Akan senantiasa ada di antara ummatku, sekelompok kaum yang tampil di tengah-tengah manusia, sehingga datang pada mereka ketetapan Allah, sedang mereka dalam keadaan menang.”

Dan dari Jabir bin Samurah, dari Nabi SAW, bahwasanya beliau bersabda:

“Agama ini senantiasa akan tegak, berperang membelanya sekelompok kaum muslimin hingga kiamat tiba”           

“Allah senantiasa akan menumbuhkan satu tanaman (generasi) dalam agama ini yang Dia pekerjakan mereka untuk menta`ati-Nya.”[1]

Serta banyak lagi hadits-hadits dan nash-nash lain yang menunjukkan eksistensi Tha`ifah Manshurah ini, bahwasanya mereka senantiasa tampil membela kebenaran .. dan bahwasanya mereka diberi pertolongan, tidak menggoyahkan tekad mereka orang yang memusuhi mereka ataupun orang yang menelantarkan mereka .. hingga hari kiamat tiba.

Keberadaan Tha`ifah ini, tidak diragukan lagi, mempunyai dampak pengaruh yang positip dalam jiwa orang-orang mu`min yang tertindas di muka bumi; membangkitkan harapan dan keyakinan di dalam jiwa mereka akan pertolongan Allah Ta`ala dan janji-Nya, dan bahwa akhir kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang mu`min yang benar keimanannya –walaupun di kemudian hari kelak– meskipun kebatilan bersimaharajalela, menjadi besar tentara dan kekuasaannya.

Di dalamnya juga terdapat khabar buruk bagi semua thaghut-thaghut di muka bumi yang memancangkan bendera permusuhan dan peperangan terhadap Islam dan kaum muslimin .. bahwa tipu daya mereka dan perang mereka tidak berguna sama sekali bagi mereka .. bahwa ia akan balik mengenai mereka sendiri .. dan bahwasanya mereka, meski telah berusaha semaksimal mungkin, maka kemenangan tetap untuk kalimat Allah saja .. walaupun setelah beberapa masa nanti.

Ribuan penguasa tiran dan lalim –di sepanjang perjalanan masa– telah memancangkan peperangan dan permusuhan terhadap Islam dan kaum muslimin.. mereka menggerakkan ratusan ribu tentara untuk memeranginya .. namun di mana gerangan mereka .. di mana gerangan harta mereka yang melimpah ruah, yang mereka kerahkan untuk memalingkan manusia dari jalan Allah ..  dan di mana agama Allah .. jika mereka bisa melihat?!!

Mereka semua telah pergi dan binasa menjadi kayu bakar neraka jahannam, dan jahannam adalah seburuk-buruk tempat kembali .. sedangkan agama Allah Ta`ala terus tumbuh berkembang, tinggi, luas dan tersebar ke seluruh penjuru negeri dan ke segenap anak bangsa .. meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya!!

Bukankah itu menunjukkan bahwa ada tangan maha kuat yang telah menjamin kelangsungan, penjagaan dan pertolongan bagi agama ini .. ?!

Ya benar, jika mereka mengetahui!

Allah Ta`ala berfirman:

يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ (٣٢)

“Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai.” (QS. At-Taubah: 32)

Allah Ta`ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ (٣٦)

“Sesungguhnya orang-orang kafir, menafkahkan (menggunakan) harta mereka untuk menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian akan menjadi penyesalan bagi mereka, kemudian mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahannamlah orang-orang kafir itu dikumpulkan.” (QS. Al-Anfaal: 36)

Manhaj / Sifat Utama Thaifah Manshuroh

Sebagaimana dijelaskan di dalam surat Al-Maidah ayat 54 firman Allah Ta`ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Wahai orang-orang beriman, barangsiapa di antara kalian yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu`min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut terhadap celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, Dia berikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Maaidah: 54)

Mereka adalah orang-orang yang berjihad di jalan Allah dan tidak takut celaan orang-orang yang suka mencela. Ciri sifat ini sama persis dengan ciri sifat Tha`ifah Manshurah yang disebutkan dalam hadits-hadits di muka.

Allah Ta`ala berfirman:

وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ (١٤٦)

“Dan berapa banyak Nabi yang berperang bersama-sama mereka banyak  ribbiyun (ulama dan fuqoha`). Mereka tidak lemah lantaran musibah yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (QS. Ali `Imran: 146)

Ribbiyun di sini adalah Tha`ifah Manshurah yang pantang lemah dan pantang menyerah, mereka adalah orang-orang pilihan ummat ini, yakni para ulama yang beramal dan berjihad.

Al Baghawi berkata menafsirkan ayat “فما وهنوا”__Dan mereka tidak lemah__ yakni mereka tidak pengecut “لما أصابهم في سبيل الله و ما ضعفوا”__lantaran musibah yang menimpa mereka di jalan Allah dan mereka tidak lesu— dari jihad karena pedihnya luka yang mereka dapatkan dalam perang serta terbunuhnya sejumlah kawan “فما استكانوا” __Mereka tidak menyerah__ Muqatil berkata:”Mereka tidak menyerah dan tidak tunduk kepada musuh mereka” As Sudi berkata: “Mereka tidak tunduk” Athaa` berkata: “Mereka tidak merendahkan diri”[2] Abul `Aliyah berkata: “Mereka tidak pengecut (lemah hati) akan tetapi bersabar dalam menjalankan perintah Tuhan mereka, menta`ati Nabi mereka serta berjihad memerangi musuh mereka. “و الله يحبّ الصابرين” __Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar.”[3]

Demikian pula firman Allah Ta`ala:

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (١٠٤)

“Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan ummat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali ‘Imran: 104)

Ummat di sini adalah para perintis ummat yang besar dan orang-orang pilihannya .. mereka adalah Tha`ifah Manshurah yang muncul untuk memikul tugas besar, yakni menunaikan kewajiban beramar ma`ruf dan nahi munkar. Keberadaan mereka adalah untuk mencegah yang munkar, maksudnya adalah mereka adalah kaum yang memiliki senjata dan kekuatan pemukul, serta memiliki kekuasaan dan kekuatan pelindung –meski tidak formal, dan mendapat pengakuan dari pihak orang-orang zhalim– yang memungkinkan mereka merubah kemunkaran, sebab termasuk di antara tuntutan-tuntutan untuk merubah kemunkaran adalah tersedianya kekuatan yang bisa mencegah ahli munkar dari kemunkaran mereka, beda halnya dengan amar ma`ruf atau mengajak kepada kebaikan, terkadang amalan ini tidak menuntut adanya kekuatan fisik.

Dalam hubungannya dengan masalah ini Sayyid Quthb rahimahullah berkata: “Harus ada kekuasaan di bumi yang mengajak kepada kebaikan, memerintah yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar. Yang menetapkan bahwa harus ada kekuatan adalah kandungan nash qur`an. Di sana ada kata “Mengajak” kepada kebaikan, akan tetapi di sana ada pula kata “Memerintah” yang ma`ruf, dan ada pula kata “Mencegah” dari yang munkar. Jika mengajak kepada kebaikan itu bisa saja dikerjakan tanpa perlu menggunakan kekuasaan, maka sesungguhnya perintah dan larangan tersebut tak dapat dilaksanakan kecuali oleh orang yang memiliki kekuasaan[4] ..selesai.   Jadi otoritas dan power (kekuasaan dan kekuatan)–sebagai telah dijelaskan di muka– adalah salah satu ciri sifat khusus dari Tha`ifah Manshurah.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ

 

Wallahul muwaffiq.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَالْعَصْرِ، إِنَّ الإِنسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ، إِلاَّ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

                                                          

KHUTBAH KEDUA

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

جَمَاعَةَ الْجُمُعَةِ، أَرْشَدَكُمُ اللهُ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهُ، وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا وَيَرْزُقُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ، وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.اَللَّهُمَ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ.اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنِ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ وَزَمَانٍ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ.رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ اْلأَبْرَارِ.رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَّسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِن قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.اَللَّهُمَّ إِنَا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَجَنَّتَكَ وَنَسْأَلُكَ شَهَادَةً فِيْ سَبِيْلِكَ.اَللَّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُبْتَدِعَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ

اَللَّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَمَزِّقْ جَمْعَهُمْ وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ وَأَلْقِ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ.اَللَّهُمَّ عَذِّبْهُمْ عَذَابًا شَدِيْدًا وَحَسِّبْهُمْ حِسَابًا ثَقِيْلاً.رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 

[1] Shahih Ibnu Majah 8

[2] Yakni, tidak merendahkan diri dengan mengeluh kepada makhluk akan keadaan mereka yang buruk, dan tidak minta belas kasihan manusia untuk menolong mereka .. dari sini kita tahu bahwa mereka yang mengemis hak-haknya dengan pengaduan-pengaduan –yang membuat telinga condong padanya– di ambang-ambang pintu istana bangsa-bangsa yang zhalim dan thaghut-thaghut yang zhalim .. maka sesungguhnya mereka adalah manusia yang paling jauh dari ciri-ciri sifat dan akhlak Tha`ifah Manshurah!!

[3] TAfsir I/360.

[4] Fie Zhilaal al Qur`aan I/444.

Lihat lebih banyak

Artikel terkait

Back to top button