PENGUASA ZALIM SEBAB UTAMA DATANGNYA BENCANA
Oleh Amir Jamaah Ansharu Syariah Jawa Timur
Ustadz Hamzah Baya
Bencana yang menimpa manusia di suatu negeri adalah karena perbuatan maksiat dan dosa mereka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya dalam merespon dakwah para Nabi dan Rasul-Rasul.
Selain itu mereka juga mendustakan ayat-ayat Allah, mengkufuri nikmat-nikmatNya dan menukarkan kenikmatan itu dengan kekafiran, serta para penguasa dan pembesar pembesarnya menukar hukum Allah dengan hukum jahiliyah dan kecenderungan masyarakat memilih serta mengikuti tradisi nenek moyang dengan ajaran sesatnya yang bertolak belakang dari hidayah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.
Al Qur’an menjelaskan dengan bahasa yang sangat jelas dan mudah di fahami, Allah Subhanhu wa Ta’ala berfirman:
وَمَا كَانَ رَبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرَى حَتَّى يَبْعَثَ فِي أُمِّهَا رَسُولا يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا وَمَا كُنَّا مُهْلِكِي الْقُرَى إِلا وَأَهْلُهَا ظَالِمُونَ
“Dan tidaklah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.” (QS. Al Qhashash: 59)
وانْ مِنْ قَرْيَةٍ إِلا نَحْنُ مُهْلِكُوهَا قَبْلَ يَوْمِ الْقِيَامَةِ أَوْ مُعَذِّبُوهَا عَذَابًا شَدِيدًا}
“Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat, atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras,” (Q.S Al-Isra: 58)
Kezaliman adalah sebab utama datangnya sebuah bencana di suatu negeri atau sebuah kota, Maraknya korupsi, perzinahan, penipuan, pembunuhan terhadap orang tak berdosa bahkan penangkapan oleh penguasa kepada para mujahid pembela kebenaran dan para ulama’ yang ingin menegakkan syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala dimuka bumi ini, menjadikan Allah semakin murka dan akan memberlakukan ketentuanya yaitu mendatangkan sebuah peringatan dengan menghancurkan desa atau kota. Berupa banjir, gempa bumi, tanah longsor, tsunami dan berbagai macam bentuk musibah lainya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS. Al Isra, : 16)
Ibnu Jarir berkata, yang dimaksud ialah bahwa Allah menjadikan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu sebagai pemimpin mereka. Kami perintahkan mereka untuk mengerjakan ketaatan, tetapi sebaliknya mereka mengerjakan perbuatan-perbuatan yang keji, karenanya mereka berhak mendapat hukuman (Lihat tafsir Al Qur’anul ‘adzhim Ibnu Katsir)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ أَكَابِرَ مُجْرِمِيهَا لِيَمْكُرُوا فِيهَا وَمَا يَمْكُرُونَ إِلَّا بِأَنْفُسِهِمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
“Dan demikianlah Kami adakan pada setiap negeri penjahat penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu.” (QS. Al-An’aam: 123)
Ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata, Yakni Kami jadikan orang-orang jahat mereka berkuasa, lalu mereka melakukan kedurhakaan di dalamnya. Apabila mereka melakukan hal tersebut, maka kami binasakan mereka dengan azab. (Tafsir Ibnu Katsir)
Kezaliman dan rusaknya penguasa negeri adalah sebab utama datangnya adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apabila para penguasa dan para ulama sudah tidak lagi perduli dengan maraknya kemungkaran dan kemaksiatan yang menyebar ditengah-tengah umat, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan negara bahkan para pembesar negeri hidup mewah serta gemerlap dan didukung oleh ulama’nya.
Umat islam sudah tidak peka lagi terhadap kemungkaran yang ada disekitarnya bahkan mereka lebih senang hidup dibawah penguasa yang kafir daripada bersama para pemimpin dari kalangan para ulama’ yang mengajak melaksanakan syariat Allah menuju keselamatan di dunia dan akherat.
maka tidaklah mengherankan jika Allah datangkan bala’ dan bencana di negeri tersebut.
Allah ta’ala berfirman :
لَوْلَا يَنْهَاهُمُ الرَّبَّانِيُّونَ وَالْأَحْبَارُ عَنْ قَوْلِهِمُ الْإِثْمَ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
“Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu”. (Q.S Al Maidah:63)
Ibnu Abbas Radiyallahuanhu berkata:
“karena para penguasa dan para pendeta itu mereka tidak melakukan nahi munkar dan mereka mengerjakan hal-hal yang diharamkan, padahal mereka mengetahui bahwa itu diharamkan. Dan tiada suatu ayat pun yang sangat keras celaannya selain dari ayat ini”.
Ali ibnu Abu Talib R.A berkata,
”Sesungguhnya telah binasa umat sebelum kalian hanyalah karena mereka mengerjakan perbuatan-perbuatan maksiat dan para pendeta serta para penguasa mereka tidak melarangnya. Setelah mereka berkepanjangan dalam perbuatan-perbuatan maksiat, maka siksaan datang menimpa mereka. Karena itu, beramar ma’ruflah kalian dan bernahi munkarlah kalian, sebelum azab yang pernah menimpa mereka menimpa kalian. Dan perlu kalian ketahui bahwa melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar itu tidak akan memutuskan rezeki dan tidak akan menyegerakan ajal “. (Tafsir ibnu Katsir Q.S 5:63)
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
: “مَا مِنْ قَوْمٍ يَكُونُ بَيْنَ أَظْهُرِهِمْ مَنْ يَعْمَلُ بِالْمَعَاصِي هُمْ أَعَزُّ مِنْهُ وَأَمْنَعُ، لَمْ يُغَيِّرُوا، إِلَّا أَصَابَهُمُ اللَّهُ مِنْهُ بِعَذَابٍ
“Tidak sekali-kali suatu kaum yang di hadapan mereka terdapat orang yang mengerjakan perbuatan-perbuatan durhaka, padahal mereka lebih kuat (berkuasa) dan lebih perkasa daripada dia, lalu mereka tidak mencegahnya, kecuali Allah menimpakan azab kepada mereka karena ulah orang itu (H.R Ahmad).
Semoga Allah menyelamatkan kita dari azab serta musibah bencana apapun dan menganugrahkan kepada umat ini pemimpin yang adil melaksanakan syariat Allah beramar ma’ruf dan nahi mungkar yang akan bisa menyelamatkan kita didunia dan akhirat.
Wallahua’lam bisshowab