Terkait Film King Suleiman, Ansharusyariah Jakarta Datangi ANTV
Jakarta (ansharusyariah.com) Pengurus wilayah Jamaah Anshar Syariah Jakarta siang ini mendatangi kantor ANTV di Jakarta untuk meminta klarifikasi mengenai tayangan film King Suleiman atau yang kini bernama Abad Kejayaan.
“Kami hadir untuk meminta penjelasan pihak ANTV atas dasar apa menayangkan film King Suleiman, yang menurut kami terdapat distorsi sejarah,” kata Ustadz Haris Amir Falah saat di kantor ANTV di Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Jumat (09/01).
Dalam kesempatan itu, Ansharusyariah Jakarta juga menyampaikan keberatannya atas tayangan film King Suleiman karena dianggap mendistorsi sejarah dan melecehkan Kekhilafahan Ustmani.
“Dalam pandangan kami, film ini sangat mengganggu umat Islam. Karena film ini menyinggung Kekhilafahan Sulaiman, di mana ajaran Islam sedang berjalan secara sempurna pada saat itu,” ucap Ustadz. Haris Amif Falah.
Di dalam penjelasannya, perwakilan redaksi ANTV, Deddi Refa Utama berharap pihak Ansharusyariah mau terlebih dahulu menonton versi serial yang ditayangkan oleh ANTV. Menurut dia, tayangan film itu berbeda dengan yang aslinya, film yang ditayangkan ANTV sudah banyak disensor dan disesuaikan dengan nilai-nilai masyarakat.
“Coba bapak-bapak tonton dulu yang di ANTV, jangan dari Wikipedia dan Youtube, karena itu berbeda,” pintanya.
Kata dia, tayangan film tersebut juga sudah melalui Lembaga Sensor Film (LSF), serta tidak dipersoalkan oleh KPI. “bahkan film itu mendapat kategori tontonan untuk remaja,” terangnya.
Dalam keterangannya, Refa memang mengakui film itu menceritakan tentang hareem-hareem dan tidak memakai hijab ketika di istana. Tapi, menurutnya film itu cukup panjang dengan memiliki 4 sesi. Setiap sesi memiliki focus cerita yang berbeda. Sesi selanjutnya, lebih banyak menceritakan kejayaan Khilafah Ustmani dan keberhasilannya menaklukkan Eropa.
ANTV, lanjutnya, tidak memiliki motivasi melecehkan Islam sama sekali. Bahkan menurut dia film itu justru menceritakan kejayaan Islam. Seperti dalam tayangan itu menceritakan kisah mualaf.
“Kami tidak ada niat untuk menista Islam, karena kami melihat film ini baik. Film ini sudah ditayangkan di 59 negara, di antaranya banyak di negara-negara islam,” ucapRefa.
Namun, perwakilan Ansyarusyariah lainnya, Budi Setiawan membantah jika film King Suleiman tidak ada materi yang melecehkan Islam. “Film ini jelas menampilkan wanita-wanita tidak berhijab dalam lingkungan Kekhilafahan ustmani,” ucapnya.
Sedangkan, menurut Ustadz. Haris, beredarnya tayangan King Suleiman di negara-negara Islam bukan ukuran film itu tidak melecehkan Islam. Sebab, negara-negara Islam itu terbentuk memang karena berlepas diri dari kekhilafahan Turki Usmani.
“Negara-negara islam yang tadi disebut, terbentuk karena menerima doktrin sekulerisme Kemal Atturk. Sehingga mereka memisahkan diri dari Kekhilafahan Ustmani,” cetusnya.
Pada kunjungan itu, Ansharusyariah secara terbuka juga meminta agar film itu dihentikan. (kiblat.net/ansharusyariah.com)
PenguruswilayahJamaah Anshar Syariah Jakarta sianginimendatangikantor ANTV di Jakarta untukmemintaklarifikasimengenaitayangan film King Suleiman atau yang kinibernama Abad Kejayaan.