ArtikelNews
Trending

Wallahi! Tidak Ada Solusi Terbaik Bagi Indonesia Kecuali Islam

Oleh:
Ustaz. Abdul Rochim Ba’asyir
Juru Bicara Jamaah Ansharu Syariah

Melihat situasi bangsa ini yang kian hari kian memburuk. Gelombang protes terhadap pemerintah semakin meluas, hak untuk menyuarakan aspirasi dibalas dengan tindakan represif aparat. Rakyat terus menjadi objek kedzaliman penguasa. Ditambah lagi bencana alam dan kerusuhan yang melanda bagian timur Indonesia dengan korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya.

Kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang kian memburuk ini adalah buah dari ketidakmampuan pemerintah dalam mengurus negara yang besar ini.

Soal RUU KPK misalnya, janji presiden untuk memperkuat lembaga anti rasuah ini justru dibuktikan dengan RUU yang dinilai oleh para ahli justru melemahkan. KPK yang merupakan satu-satunya lembaga harapan rakyat dalam pemberantasan korupsi justru dikebiri fungsi-fungsi strategisnya.

Anehnya, pemerintah tak bergeming. Di tengah kondisi bangsa yang kian memprihatinkan ini, pemimpin negeri ini justru asyik mempertontonkan ranah privasinya. Pamer cucu, sepedahan di istana, hingga yang terakhir Presiden Jokowi justru mengundang para musisi ke istana untuk mempersiapkan konser.

Islam itu dihadirkan oleh Allah SWT sebagai nikmat untuk umat manusia.

“…Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS Al Maidah: 3)

Hanya Allah-lah yang paling tahu bagaimana seharusnya manusia itu hidup dan mengatur hidupnya. Karena Dia-lah yang menciptakan alam semesta dan isinya beserta aturan-aturannya. Dan Allah SWT telah menyampaikan semuanya melalui Islam yang diturunkan melalui lisan Nabi Muhammad SAW.

Islam adalah nidzomul hayat (way of life) yang diberikan langsung oleh Sang Pencipta. Islam hadir dalam konteks ajaran aqidah (keyakinan), syariah (aturan), dan akhlak. Dan Allah SWT memberikan jaminan kenikmatan bagi siapa saja yang menjalankan Islam dalam kehidupannya. Dengan inilah kehidupan manusia bisa maslahat dan keridoan serta yang terpenting adalah hidup dalam kebarokahana Allah SWT.

“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Al-Araaf:96)

Barokah adalah sesuatu yang baik dan membawa pada kebaikan. Makanan yang halal itu pasti baik, maka Allah memberikan barokah di dalamnya. Hukum Allah itu pasti baik, maka Allah pun menjamin kebarokahan bagi siapa saja yang menjalankannya.

Oleh karena itu, jika semua tuntutan perubahan yang digaungkan oleh rakyat Indonesia itu tidak bertujuan kepada penegakkan hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya kita hanya melakukan hal yang sia-sia. Karena hanya dengan menegakkan hukum Allah-lah satu-satunya syarat sebuah bangsa mendapat keberkahan.

Bukankah Islam yang telah mengikat bangsa ini menjadi satu setelah dipecah-pecah oleh penjajah selama ratusan tahun lamanya? Bukankah Islam yang telah menggelorakan semangat kemerdekaan dalam setiap jiwa rakyat Indonesia hingga bangsa ini meraih terbebas dari belenggu penjajahan?

Akan tetapi ternyata, perjalanan kemerdekaan ini belum kita syukuri dengan baik hingga Allah seolah mencabut keberkahan itu. Selama 74 tahun bangsa ini merdeka nyaris tidak luput dari berbagai macam kekacauan. Bahkan justru kanker korupsi kian memburuk dalam tubuh bangsa ini.

Karena selam ini kita hanya menghasilkan pejabat-pejabat yang tidak pernah diingatkan tentang tanggung jawab akhirat, tidak pernah diisi dengan keimanan kepada Allah.

Pejabat-pejabat yang kita pilih adalah orang-orang yang hidupnya diisi dengan cara hidup jahiliyah. Yang ada dalam benak meraka adalah memperkaya diri. Ditambah lagi dengan lemahnya hukum yang berlaku di negeri ini yang mengakibatkan korupsi semakin menjadi-jadi.

Begitulah akibatnya apabila kita mempertahankan hukum-hukum jahiliyah yang tidak berdasarkan pada hukum Allah.

“Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?’ QS Al-Maidah: 50

Apa yang kita harapkan dari hukum-hukum yang tidak bersumber pada hukum-hukum Allah? Manusia tidak akan pernah mampu mengatur dirinya sendiri karena setiap peraturan yang dibuat manusia hanya akan melahirkan kedzaliman. Belum lagi moral generasi mudah yang semakin rusak akibat diberlakukannya hukum-hukum jahiliyah itu. Mereka yang tak lagi malu mengekspresikan hawa nafsunya di depan publik.

Perlu diingat, siapapun atau bangsa manapun yang meyakini dan menjalankan hukum-hukum Allah SWT maka ia akan berubah menjadi bangsa yang besar. Lihatlah bagaimana bangsa Arab sebelum datangnya Rasulullah SAW. Bangsa Arab dipandang sebagai bangsa yang rendah oleh orang-orang Romawi, Persia, bahkan oleh orang Habasyah (Afrika).

Akan tetapi setelah Allah SWT hadirkan Muhammad SAW yang membawa Islam, hanya dalam waktu 23 tahun Bangsa Arab berubah menjadi bangsa yang besar dan disegani bahkan dicintai oleh bangsa lainnya.

Oleh karena itu, kita tidak boleh keliru lagi dalam menuntut perubahan bagi bangsa ini. Jangan lagi kita sia-siakan segala pengorbanan kecuali untuk memperjuangkan tegaknya Syariat Allah SWT. Agar tak ada keringat dan darah atau nyawa yang jatuh sia-sia, agar bangsa ini kembali kepada kehendak para pendirinya.

Wallohu’alam bishowab

Lihat lebih banyak

Artikel terkait

Back to top button