Khutbah Jumat Edisi 183: “Gelora Semangat Pemuda Dalam Berjuang Membela Islam”
Materi Khutbah Jumat Edisi 183 tanggal 22 Syawwal 1439 H ini dikeluarkan oleh
Sariyah Da’wah Jama’ah Ansharusy Syari’ah dapat download di:
Gelora Semangat Pemuda Dalam Berjuang Membela Islam
(Dikeluarkan Oleh Sariyah Dakwah Jama’ah Ansharusy Syari’ah)
KHUTBAH PERTAMA
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ وَلاَ رَسُوْلَ بَعْدَهُ، قَدْ أَدَّى اْلأَمَانَةَ وَبَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَنَصَحَ اْلأُمَّةَ وَجَاهَدَ فِيْ سَبِيْلِهِ حَقَّ جِهَادِهِ
اَلصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ سَلَكَ سَبِيْلَهُ وَاهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِيْ يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَقَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. وَقَالَ: وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
وَقَالَ النَّبِيُ: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ. (رواه الترمذي، حديث حسن)
Jamaah Jum’at hamba Allah yang dirahmati Allah SWT.
Segala puji bagi Allah SWT, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya.
Khotib berwasiat kepada diri sendiri khususnya dan jama’ah sekalian marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, semoga kita akan menjadi orang yang istiqamah sampai akhir hayat kita.
MA’ASYIROL MUSLIMIN RAHIMANI WA RAHIMUKUMULLAH!!!
Seruan Kepada Pemuda Islam.
Wahai para pemuda, sesungguhnya sebuah pemikiran cemerlang itu akan berhasil diwujudkan sepanjang keyakinan kita teguh kepada Allah Ta’ala, ikhlas dalam berjuang di jalan-Nya, penuh himmah, dan siap berkorban untuk merealisasikannya.
Dalam berjuang di jalan Allah, diperlukan empat syarat utama sebagai faktor penunjang, yaitu iman, ikhlas, tekad yang kuat, dan strategi pelaksanaan yang matang.
Iman menjadi syarat mutlak (absolut). Ketinggian iman melahirkan hati yang jernih. Pilar-pilar keimanan terletak pada keikhlasan hati seorang muslim yang mukhlis. Dasar keimanan itu sendiri adalah cerminan nurani yang bercahaya, sedangkan dasar keikhlasan itu terletak pada kuatnya tekad dan hati yang bertaqwa.
Himmah dan tekad yang kuat jika didukung oleh strategi pelaksanaan yang baik, dapat mewujudkan cita-cita yang luhur. Himmah tersebut asasnya terletak pada semangat yang menggelora. Semua syarat tersebut sangat mungkin dijalankan oleh para pemuda. Sejak dahulu hingga kini, peran pemuda berada pada posisi terpenting. Di pundak merekalah segala tumpuan harapan perjuangan umat ini dilimpahkan. Mereka adalah generasi yang akan mengibarkan dan meninggikan panji-panji perjuangan Islam serta membangkitkan semangat yang menyala-nyala. Yang demikian itu merupakan nilai dan kelebihan yang tidak pernah dimiliki oleh siapa pun, kecuali oleh kaum muda. Sepanjang perjalanan sejarah, pemuda dikenal sebagai pilar kebangkitan. Peran pemuda sebagai pilar kebangkitan. Peran pemuda berada pada sendi-sendi kekuatan, kebangkitan, dan pemikiran (fikrah). Dalam dunia fikrah, pemuda berperan sebagai pengibar panji-panjinya. Allah Ta’ala berfirman:
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.”(QS. Al-Kahfi: 13)
Bila keempat syarat tersebut (iman, ikhlas, tekad yang kuat, dan strategi pelaksanaan yang matang) dimiliki oleh generasi Islam, diharapkan amanah suci yang dilimpahkan kepada mereka dapat dilaksanakan dengan baik. Islam telah mengembankan misi suci ini kepada mereka maka sebaiknya mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Kalau hal bodoh itu dilakukan, berarti mereka terjatuh ke dalam jurang pengkhianatan. Tidak sepantasnya seorang pemuda muslim berlaku demikian.
Wahai para pemuda, sesungguhnya kewajiban kalian begitu banyak. Tanggung jawab kalian pun sangat besar. Di hadapan kalian terbentang berbagai problematika krusial umat yang begitu peliknya. Kewajiban kalian adalah menunaikan dan menyelesaikannya dengan sebaik-baiknya. Seberat apapun tugas dan amanah yang kalian pikul, seyogyanya kalian bersikap pantang mundur dalam menghadapinya. Sikap yang bijak bagi kalian adalah berpikir maju ke arah orientasi masa depan, banyak beramal, bijak dalam menentukan sikap, maju unutk menjadi penyelamat, dan hendaklah kalian mampu menunaikan hak-hak umat ini dengan sempurna.
Terkadang ada diantara pemuda yang hidup di tengah lingkungan masyarakat yang kondusif, tenang, damai, dan aman sentosa di bawah naungan pemerintahan yang adil dan bijaksana dengan tingkat kemakmuran di atas rata-rata. Biasanya, kondisi tersebut menjadikannya tidak memiliki rasa tanggung-jawab sosial karena standar beban dakwah yang memang terlalu ringan. Sebagian besar waktu mereka habis hanya untuk kepentingan pribadi, tidak untuk kepentingan umat. Hidupnya banyak diwarnai oleh kegiatan yang menyenangkan hati sendiri, berfoya-foya, dan suka menghambur-hamburkan harta dan waktu. Sebaliknya pemuda yang hidup di tengah kancah perjuangan dengan keadaan bangsanya yang terjajah dan masyarakatnya yang terampas hak-hak hidupnya, dia akan tumbuh menjadi pejuang yang tangguh.
Apabila tugas suci perjuangan itu dilakukan dengan penuh keteguhan, niscaya kemenangan yang gilang-gemilang akan teraih dengan cepat, sementara balasan Allah Ta’ala berupa karunia kebajikan di dunia dan akhirat juga akan diperoleh dengan mudah.
Merupakan keberuntungan besar bagi kita kalau kita termasuk dalam kategori pemuda/ orang tua berjiwa muda kelompok kedua tersebut diatas; yang dibesarkan dalam situasi keras dan penuh dengan pergolakan, tetapi tetap teguh dalam pendirian dan keimanan. Oleh karena itu, fenomena umat yang konsisten dalam berjihad dan berjuang untuk mendapatkan hak-hak dan kebebasan, sudah seharusnya dapat membuka mata hati kita. Bersiap-siaplah wahai para pemuda. Sesungguhnya kemenangan bagi kaum mukminin itu sudah dekat. Alangkah besarnya keberuntungan bagi para aktivitis yang tak henti-hentinya berjuang.
Karena kita berada pada kondisi dimana keadaan masyarakatnya tengah terpuruk dan terjajah, mau tidak mau para pemuda Islam harus mengambil sikap tegas untuk memulai jihad dan perjuangan dengan penuh himmah. Bersiap-siagalah untuk maju demi membela dan mempertahankan nilai-nilai kebenaran, sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang-orang beriman terdahulu. Sesungguhnya, kemenangan itu akan segera datang bila perjuangan suci itu dilakukan dengan penuh keikhlasan, keteguhan, dan ketabahan.
Wahai para pemuda, ketahuilah bahwa ancaman yang cukup berbahaya akan menghadang setiap bangsa yang berada di fajar kebangkitan. Ancaman tersebut berupa beragamnya isme, banyaknya seruan-seruan yang membingungkan, berwarna-warni manhaj, perbedaan dalam penetapan strategi perjuangan, dan menjamurnya type manusia-manusia yang gila jabatan dan berambisi besar ingin menjadi pemimpin atau penguasa. Berangkat dari melihat fenomena yang menyedihkan ini, maka studi perbandingan mengenai berbagai macam isme menjadi hal yang amat penting bagi siapa saja yang menginginkan perbaikan.
Wahai pemuda, kita telah beriman dengan keimanan yang sesungguhnya, iman yang kokoh melebihi tingginya gunung, tertanam dalam lubuk hati yang paling dala. Oleh karena itu, sudah mendi tugas kita untuk menyelamatkan dunia ini dari cengkraman keseatan dan kezahliman. Kita harus rela berkorban demi menyampaikan nilai-nilai kebenaran dan memberikan pandangan ke arah jalan yang lurus. Yang tidak ada keraguan sedikit pun di dalamnya dan tiada setitik noda pun menyelimutinya. Siapapun yang mengikutinya, pasti ia akan selamat dan tdak akan tersesat untuk selama-lamanya.
Generasi muda menjadi objek penyesatan musuh Islam.
Musuh-musuh Islam telah berusaha dengan segala daya upayanya untuk memadamkan kejayaan Islam. Mereka tidak henti-hentinya bertekad untuk melenyapkan keindahan dan keagungan ajarannya. Generasi muda Islam yang semula diharapkan menjadi tumpuan harapan masa depan, menjadi bulan-bulanan objek penyesatan mereka. Akibatnya, para gereasi muda Islam itu menjadi lemah, bahkan dengan sebelah mata mereka memandang rendah nilai-nilai agama. Seruan suci pun tidak lagi mereka hiraukan. Sebaliknya, justru dengan berbangga hati mereka melanggar norma-norma agama. Banyak ajaran agama yang telah dikaburkan maknanya, sebagian di tambah, sebagian lagi ada yang dikurangi. Tujuannya tentunya saja karena musuh-musuh Islam itu ingin menjerumuskan umat Nabi Muhammad ke lembah kehinaan. Kita wajib menyelamatkan kemuliaan ajaran Islam kemudian mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Yang menjadi motivator utama bagi tugas suci ini adalah Al-Qur’an, Sunnah, dan kisah-kisah umat shaleh terdahulu. Al-Qur’an tidak akan pernah keliru sampai kapanpun. Sunnah Rasulullah shallallah alaihi wa sallam sebagai penguat nash-nash Al-Qur’an. Sejarah umat terdahulu yang teguh dalam keimanan memberikan i’tibar (pelajaran) bagi umat akhir zaman. Yang kita harapkan tidak lain adalah keridhaan Allah Ta’ala dalam menjalankan tugas dan kewajiban dakwah ini.
Kita akan berjuang sampai titik darah penghabisan. Selama hayat masih dikandung badan, tugas mulia ini tak mungkin terlepaskan. Kita ingin hidup dalam kemuliaan. Allah Ta’ala adalah tujuan hidup kita, Rasulullah adalah pimpinan kita, Al-Qur’an adalah pedoman hidup kita. Umat harus senantiasa kita bimbing dengan dakwah agar tidak tersesat ke jalan yang tidak diridhai-Nya.
Wahai pemuda Islam, anda adalah harapan umat yang mengangkat derajat kemuliaan di sisi Allah. Allah telah mengangkat eksistensi anda sebagai umat yang terbaik.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Ali-Imran:110).
Untuk mengemban tugas sebagai khalifah (Pemimpin) di muka bumi ini, dasar utama yang menjadi landasan adalah iman kepada Allah. Meskipun pada awalnya kita dilahirkan dalam kondisi dan situasi terjajah, namun dengan dasar iman, kemenangan akan segera dapat diraih. Allah akan memenangkan hambaNya yang bertaqwa. Oleh karena itu hendaklah para mujahid muda senantiasa meningkatkan imannya kepada Allah. Sesungguhnya, kekuatan itu letaknya hanya ada pada iman. Iman membentuk rasa persatuan dan kesatuan. Iman sebagai simbol persaudaraan umat Islam. Apabila rasa persatuan dan kesatuan itu sudah kita galang dengan ikatan iman, kemenangan pun akan mudah kita gapai. Kini kewajiban kita adalah mensosialisasikan rahasia kekuatan iman tersebut kepada sesama saudara kita yang berada dalam satu ikatan iman.
Akhirnya, himbauan dakwah kembali berpulang kepada kita semua. Semoga Allah Ta’ala selalu memberikan kekuatan lahir dan batin kepada kita semua sehingga dapat mengikuti petunjuk Islam dengan baik dan berpijak di atas jalannya salafusshalih. Hal tersebut bertujuan agar umat Islam tidak termakan oleh tipu daya muslihat bangsa-bangsa penjajah yang hendak menghancurkan Islam. Kita tidak rela kalau Islam dihancurkan. Jika melihat kondisi kaum muslimin yang begitu lemah dan tak berdaya, kita tak akan tinggal diam dan kita tidak akan pernah rela kalau saudara-saudara kita seakidah dianiaya, diinjak-injak, dan dirampas seluruh hak asasi mereka.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ
Wallahul muwaffiq.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَالْعَصْرِ، إِنَّ الإِنسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ، إِلاَّ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
جَمَاعَةَ الْجُمُعَةِ، أَرْشَدَكُمُ اللهُ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهُ، وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا وَيَرْزُقُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ، وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.اَللَّهُمَ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ.اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنِ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ وَزَمَانٍ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ.رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ اْلأَبْرَارِ.رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَّسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِن قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.اَللَّهُمَّ إِنَا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَجَنَّتَكَ وَنَسْأَلُكَ شَهَادَةً فِيْ سَبِيْلِكَ.اَللَّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُبْتَدِعَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ
اَللَّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَمَزِّقْ جَمْعَهُمْ وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ وَأَلْقِ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ.اَللَّهُمَّ عَذِّبْهُمْ عَذَابًا شَدِيْدًا وَحَسِّبْهُمْ حِسَابًا ثَقِيْلاً.رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ