Pelatihan Membaca Al Qur’an, Harmoni Metode Anshori di Desa Sitiarjo
MALANG (ansharusyariah.com)- Sebuah kisah bernilai mendalam mewarnai langit desa pelosok Sitiarjo, menandai perjalanan dakwah yang memikat hati. Ahad lalu (12/11/2023), hamparan keindahan alam di kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang menjadi panggung bagi pergelaran pelatihan membaca Al Qur’an dengan metode Anshori, sebuah inisiatif penuh makna dari Jamaah Ansharu Syariah.
Namun, di balik gemerlap pelatihan, terdapat gambaran yang menggugah. Mushola Al Hidayah, ternyata masih berjuang tanpa air. Sebuah kondisi yang menjadi tantangan bagi jamaah mushola untuk bersuci sebelum melibatkan diri dalam berbagai aktivitas ibadah. Air harus dibeli dengan susah payah, merangkul semangat kebersamaan mereka untuk tetap menjalankan ibadah dengan khidmat.
Di tengah keterbatasan, puluhan peserta yang terdiri dari guru ngaji dan para muallaf tampak penuh antusias menghadiri pelatihan yang digelar di Mushola Al Hidayah. Suara merdu Al Qur’an dari pemateri ustadz Roni Ferdiansyah mengisi ruang kecil mushola, menciptakan harmoni pembelajaran yang menggetarkan hati.
Bapak Sarwi, takmir mushola, sambil menunjukkan tanggung jawabnya, menyuarakan kekagumannya.
“Saya tidak pernah membayangkan, mushola kecil kami mampu memeluk kehadiran peserta pelatihan dan tim Anshori dari Malang,” ungkapnya penuh haru.
“Mari kita lanjutkan silaturahmi ini, sebuah ikatan yang semoga terus berkumandang hingga hari kiamat,” harapnya.
Tak lupa, tokoh masyarakat ustadz Hasan Anawawi, menyampaikan rasa terima kasihnya.
“Terima kasih atas bantuan saudara-saudara kami dari Malang. Dari Jamaah Ansharu Syariah. Beliau datang menyapa di desa terpencil kami, membawa cahaya pendidikan Al Qur’an dengan metode Anshori yang begitu segar,” katanya.
“Metode ini bukan hanya baru, tetapi juga lebih mudah untuk diajarkan kepada santri-santri kita di TPQ yang berada dikawasan Sumbermanjing Wetan,” terangnya.
Inisiatif Jamaah Ansharu Syariah tidak sekadar menciptakan lapisan ilmu baru, melainkan juga menorehkan jejak silaturahmi yang hangat di setiap sudut desa, sambil menghadapi kenyataan sehari-hari yang memerlukan ketabahan dan kebersamaan.
“Kemungkinan akan kita adakan lagi secara khusus untuk metode Anshori, sehingga harapan kita nantinya bisa kita laksanakan dalam rangka untuk mendidik generasi Qur’an yang terbaik,” kata ustadz Edy Siswanto selaku qoid katibah Dakwah Jamaah Ansharu Syariah Jawa Timur.
“InshaAllah, silaturahmi ini akan terus berlanjut sebagaimana yang diharapkan takmir mushola Bapak Sarwi,” imbuhnya.
Pelatihan ini, dalam segala keterbatasannya, mengukir cerita baru bahwa pendidikan bukan hanya monopoli perkotaan, tetapi juga aliran kehidupan di pelosok desa yang merindukan sinar ilmu.
Reporter: Bahry