Pemilu dan Evaluasi Dakwah
Ustadz Abu Faiz Alqodri (Surowijoyo)
Rois Sariyah Dakwah Jamaah Ansharu Syariah
Alhamdulillah, Pemilu sudah berlangsung dengan lancar aman dan damai walaupun disinyalir ada banyak pelanggaran dan kecurangan.
Pemilu itu, seperti pertandingan atau perang, jadi semakin mampu lihai membuat tipu daya dan kecurangan, maka dia akan menang apapun alasannya. Perkara nanti bagaimana terserah nanti, jadi wajarlah namanya juga perang adalah tipu daya.
Jadi sikap terbaik seorang da’i nan kasatria adalah, “Jangan menghibur kekalahan dengan mencela musuh”, tapi hendaklah dia Muhasabah, Instropeksi akan kemampuan dakwahnya dan mengukur kekuatan lawan.
Bagi seorang Da’i sebetulnya Pemilu adalah waktu evaluasi bagi usaha dakwahnya karena berapa jama’ah yang mengikuti arahan dari ustadz ustadznya dan sejauh mana sam’u wa tho’ah jamaahnya?.
Dan juga Pemilu adalah evaluasi lima tahunan
Angka riil jamaahnya, peta dakwahnya yang jelas, kekuatan riil yang dimiliki berapa, kompetensi bersaingnya bagaimana?
dan link yang jelas ikut sinergi dengan lembaganya siapa saja?.
Maka tak perlu kita sebagai Da’i ikut larut menghibur diri ikut mencela lawan dengan segala kecurangannya.
Sebagaimana indikasi kesuksesan dakwah untuk iqomatuddin, maka tak jauh berbeda dengan fenomena pemilu seperti ini.
Perbandingan dengan usaha partai politik khususnya yang sedang berkuasa, tentunya kita harus berkaca dengan usaha dan kesungguhan mereka dalam menggunakan semua potensi dan energi untuk memastikan angka rill agar asbab kemenangan berjalan dengan hukum Kauni.
Semoga Allah membuka mata hati para Da’i dan para pejuang untuk mengambil pelajaran pada Pemilu tahun ini.
Allahu a’lam bishowwab.