Pemuda Ansharus Syariah Surabaya Adakan Penyuluhan Tolak Valentine Day
Surabaya (Ansharusyariah.com) – Sudah tidak asing lagi terutama dikalangan pemuda, sebutan hari kasih sayang atau valentine day. Biasanya para pemuda merayakan dengan saling tukar cokelat atau bunga, bahkan yang lebih miris lagi ada yang membungkus cokelat dan kondom. Tak jarang pula momen ini disalahgunakan oleh pasangan bukan suami istri untuk berzina.
Di Surabaya muncul penolakan valentine day dari kelompok Pemuda Ansharusyariah. Sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap generasi penerus muslim khususnya para pelajar Surabaya agar selamat dari dampak valentine day. Aksi ini dilakukan dibeberapa sekolah SMP-SMA di Surabaya, dengan cara penyuluhan langsung kepada siswa. Selain penyuluhan mereka juga membagikan PIN dan artikel berisi tolak valentine day.
SMA Mujahidin, Kamis, 12/02/2015, sekolah yang berada di jalan Perak Barat 275 ini menjadi salah satu tempat penyuluhan Tolak valentine day. Penyuluhan ini selain dihadiri siswa hadir juga guru dan kepala sekolah.
Arief Kurniawan, kepala sekolah SMA Mujahidin mengatakan, “Kami selalu menekankan kepada siswa-siswa untuk tidak merayakan valentine day. Sebagai pencegahan kami melakukan razia terhadap siswa yang membawa simbol valentine day seperti coklat. Janganlah kita ikut merayakan valentine day karena itu menyalahi dan tidak ada tuntunan dalam ajaran Islam”
Ustadz Nofa Miftahudin, Pemateri penyuluhan dengan tegas mengatakan kepada semua siswa yang hadir bahwa valentine day bukan dari ajaran islam.”Katakan Tolak Valentine Day” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Ust. Nofa Mifrahudin, valentine day merupakan produk orang Yahudi untuk menjauhkan pemuda dengan ajaran islam. Sehingga sebagai pemuda Islam tidak sepantasnya ikut merayakannya. “Berdasarkan pidato Samuel Marinus Sweimmer tokoh Yahudi pada Konferensi Yahudi pada tahun 1938, sangat jelas bahwa mereka hendak menjadikan generasi muda Islam yang jauh dari islam, malas bekerja keras, suka berfoya-foya, senang dengan segala kemaksiatan, memburu kenikmatan hidup dan orientasi hidupnya untuk memuaskan hawa nafsunya” tegas beliau. (mf/ansharusyariah.com)