SENI RASULULLAH SAW DALAM MEMBERIKAN NASIHAT
Oleh: Ustadz Nofa Miftahudin, S.Th.I | Qoid Sariyah Dakwah Jamaah Ansharu Syariah Malang
Banyak Ayat maupun hadits yang menjelaskan perintah dan keutamaan tentang memberi nasihat. Namun dalam aplikasi menyampaikan nasihat, hendaknya menggunakan metode. Karena dengan metode in shaa Allah nasihat akan lebih mudah untuk dimengerti.
Berikut ini adalah disadur dari kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam karangan DR. Abdullah Nashih Ulwan dengan penyajian gaya bahasa yang mudah dipahami.
Penulis sengaja tidak mencantumkan contoh hadits dari masing-masing poin dikarenakan untuk meringkas penjelasan pada kitab. Sehingga tidak terlalu panjang dan dengan mudah untuk mengingat-ingat seni Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam dalam menyampaikan nasihat.
Lebih lengkapnya dipersilakan untuk membaca kitabnya langsung.
Berikut Seni Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam dalam memberikan nasihat :
1. Nasihat dengan berkisah
Sangatlah banyak hadits yang menguraikan berbagai kisah. Dengan kisah tersebut orang yang dinasihati tidak merasa disalahkan. Sebaliknya justru dapat menginspirasi orang tersebut untuk mencontoh kebaikan dari kisah tersebut maupun meninggalkan keburukan dari pesan moral kisah yang disampaikan.
2. Nasihat dengan membuka dialog.
Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam tidak jarang memberikan pertanyaan kepada para sahabat. Pertanyaan yang dilontarkan kepada para sahabat bukan karena Beliau tidak mengetahui, melainkan dimaksudkan untuk memancing perhatian dan menstimulus kecerdasan. Sehingga para sahabat mendengarkan nasihat dengan konsentrasi.
3. Nasihat dengan membuka kalimat sumpah
Hal ini dilakukan untuk penekanan kepada pendengar tentang perkara yang disumpahi itu. Bahwa perkara yang disumpahi itu perkara yang besar dan patut menjadi perhatian yang lebih.
4. Nasihat dengan menyisipkan candaan
Mengapa dilakukan demikian? Dengan menyisipkan candaan ketika memberikan nasihat dapat menghilangkan rasa bosan dan menghibur jiwa. Mendongkrak semangat untuk menerima nasihat berikutnya. Apalagi ketika pemberian nasihatnya memakan waktu yang panjang.
5. Nasihat yang terjadwal
Terlalu sering memberikan nasihat dapat mengakibatkan kejenuhan. Namun bukan berarti pula terlalu lama tidak memberikan nasihat, sehingga hati menjadi kering dsri nasihat. Pemberian nasihat dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang mendukung.
6. Nasihat dengan menghadirkan hati
Memberikan nasihat dengan menghadirkan hati yang ikhlas karena Allah. Menjiwai tentang apa yang disampaikan. Memiliki hati yang lembut, jiwa yang khusu’, diri yang bersih serta ruh yang cemerlang dapat merenggut perhatian pendengar. Dengan demikian apa yang disampaikan menancap di sanubarinya.
7. Nasihat dengan menghadirkan contoh
Terkadang orang yang diberi nasihat belum begitu jelas tentang isi nasihat tersebut. Namun dengan menghadirkan contoh dalam penyampaian nasihat semakin menambah pemahaman terhadap pendengar.
Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam sering memberikan contoh untuk menjelaskan nasihat. Tujuan diberikan contoh dalam memberikan nasehat adalah supaya nasihat tersebut lebih berpengaruh ke dalam jiwa dan lebih melekat di dalam ingatan.
8. Nasihat dengan permisalan
Membuat permisalan dalam menyampaikan nasihat merupakan salah satu metode yang efektif. Sehingga orang diberikan nasihat lebih mudah dimengerti. Apalagi pendengar lebih cenderung visual.
Permisalan tersebut dapat disertai dengan membawa benda yang dibuat sebagai permisalan, karena dengan membawa benda yang dibuat permisalan dapat menjadikan audien lebih fokus.
9. Nasihat dengan media gambar
Dari berbagai orang ada yang lebih cenderung pada visual. Maka dalam memberikan nasihat membutuhkan bantuan gambaran apa yang sedang dijelaskan. Pada zaman milenial ini banyak media yang bisa digunakan untuk menjelaskan. Seperti papan tulis, LCD- Proyektor dll. Maka berbagai media ini sangat membantu untuk memberikan penjelasan ketika menasihati. Dahulu Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam menjadikan media tanah sebagai objek gambar di hadapan para sahabat.
10. Nasihat dengan praktik
Rasulullah mengajari sahabatnya dengan sekaligus praktik. Misalnya mengajarkan wudhu, tayamum, shalat, haji dst. Selain Beliau mempraktikkan apa yang dinasihatkan, Beliau juga mengontrol orang yang telah melaksanakan apa yang sudah dinasihatkan. Dengan cara membenarkan bila ada kesalahan dalam mengamalkan.
11. Nasihat dengan memanfaatkan momentum
Pemberian nasihat ketika tepat mementumnya sangatlah berkesan dan mengenang. Karena nasihat diberikan sesuai situasi dan kondisi yang menunjang.
12. Nasihat dengan beralih kepada yang paling penting
Di antara cara yang dilakukan Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam ketika memberikan nasihat adalah mengalihkan pertanyaan dengan pertanyaan lain yang lebih penting.
13. Nasihat dengan menunjukkan perkara yang diharamkan
Nabi Shallallahu alaihi Wasallam pernah membawa sesuatu yang haram dan dilarang di tangannya. Beliau mengangkat di depan banyak orang untuk menunjukkan kepada mereka, selain dengan perkataan juga dengan menglihatkan mereka secara langsung. Hal ini ditujukan supaya lebih mengenal dan mengenai di hari mereka tentang pengharamannya.
Inilah beberapa seni Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam dalam memberikan nasihat. Semoga kita dapat meneladani Beliau menjadi pendidik yang baik. Aamiin yaa Rabb.