NewsRelawan Ansharu Syariah

Tingkatkan Skill Relawan, Yanmas Ansharu Syariah Bersama Forum Me-Dan Gelar Pelatihan BHD

DOMPU (ansharusyariah.com)- Pelayanan Masyarakat (Yanmas) Jamaah Ansharu Syariah berkerjasama dengan Relawan Forum Medis dan Aksi kemanusiaan (Me-Dan) sukses menyelenggarakan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD), di Tololara, Desa Manggenae, Dompu, NTB pada kamis (11/2/2021).

Pelatihan pendalaman skill tersebut, meliputi pengenalan tanda-tanda klinis pada korban tidak sadar. Kemudian dilanjutkan pemberian napas buatan, teknik tersebut dikenal dengan Istilah medis resutasi jantung dan paru (RJP).

Selain diberikan teori tentang BHD, relawan juga di ajak untuk melakukan praktik, serta simulasi pemberian pertolongan pertama.

Ketua relawan Me-Dan cabang Dompu Safrin menekankan agar para relawan terus mengasah kemampuan, sebelum diterjunkan di lokasi bencana di Indonesia.

“Para relawan harus terus di asah keahliannya, dalam bentuk pelatihan, sebelum di terjunkan langsung di lokasi bencana,” katanya.

Lebih lanjut, Safrin tersebut menambahkan bahwa relawan harus memiliki skill yang cukup dan siap sedia untuk turun saat ada bencana.

“Bencana alam maupun kecelakaan tidak bisa diprediksi kapan terjadinya dan para relawan orang pertama di terjunkan di lokasi-lokasi tersebut,” tuturnya.

Lebih jauh ia berharap kedepan supaya para relawan meningkatkan serta mengembangkan keahliannya. Caranya dengan mengikuti seminar-seminar yang diselenggarakan oleh para tenaga medis.

Sementara itu pelatihan yang dihadiri oleh Sepuluh orang relawan tersebut, di mulai pada pukul 12.00 Wita dan berahir pukul 16.00 Wita. Hadir saat itu Instruktur Satriadin S.kep Ners, Selaku pegawai RSUD Dompu.

“Indonesia itu luas dan bencananyapun sangat beragam, pelatihan pertolongan pertama kasus kebakaran, maupun pada kasus-kasus lain perlu dilakukan lagi,” kata Satriadin saat memberikan materi kepada peserta.

Untuk itu, Satriadin yang juga selaku perawat ICU RSUD Dompu itu berharap agar pelatihan penanganan mandiri kegawatdaruratan, harus terus dikembangkan dan tidak berhenti pada satu pelatihan saja, mengingat bencana di indonesia menurut dia setiap waktu selalu berubah.

Reporter: Ahmad

Lihat lebih banyak

Artikel terkait

Back to top button