Ansharusyariah Nusra Gandeng Ormas Lain Gelar Aksi Damai Dukung Fatwa
NUSRA (ansharusyariah.com) – Penghinaan terhadap Nabi –shalallaahu ‘alaihi wasallam- kembali terjadi, hal inilah yang membuat umat Islam pada hari ini menjadi tersulut emosinya, karena Nabi yang sangat dicintainya menjadi sesuatu yang diperolok-olokan oleh orang-orang kafir pada hari ini. Sehingga umat Islam wajib melakukan pembelaan terhadap Nabinya.
Begitu juga yang ditunjukan oleh Ansharusyariah Wilayah Nusra, pada rabu, (21/1/2015) menggelar aksi damai untuk mendukung hukuman mati bagi para penghina Nabi. Aksi ini dilakukan setelah sebuah majalah di prancis “Charlie Hebdo” membuat karikatur yang menghina Nabi.
Pada aksi ini masa aksi melakukan konvoi keliling Kota Bima, sembari melakukan orasi dibeberapa titik yang dianggap sentral dan merupakan pusat pemerintahan.
Abu Ridho selaku koordinator kegiatan mengatakan, Aksi ini adalah merupakan bentuk pembelaan kita kepada Rasulullah, dimana pada hari ini orang-orang kafir sudah sangat leluasa melakukan penghinaan kepada Nabi kita.
“Oleh karena itu kami umat Islam tidak terima dengan penghinaan ini, serta kami menuntut kepada para penghina Nabi agar mereka dijatuhi hukuman mati”, tegasnya.
Dan juga kami sangat mendukung apa yang dilakukan oleh saudara kami “Kuoachi Brother” yang telah berani mempertaruhkan harta satu-satunya milik mereka yaitu nyawanya untuk membela kehormatan Nabi” imbuhnya.
Lebih lanjut Ustadz Abu Rofi selaku orator mengatakan, Jangan sampai kita menutup mata, hati, telinga, dan pikiran kita dari hal-hal sepert ini, karena ini suda berbicara masalah aqidah. Bagaimana kalau pada hari ini saudara kita yang dilecehkan dan dihina, maka secara otomatis kita juga akan merasa marah.
“Keislaman kita juga masih dipertanyakan kalau pada hari ini ketika orang kafir sudah terang-terangan menghina Nabi, tetapi kita tidak memiliki kepedulian, andil, serta tidak mau melakukan pembelaan kepada Nabi kita”. Tegas beliau.
Dan aksi ini adalah merupakan implementasi dari kemarahan umat Islam pada hari ini, karena mereka merasa aspirasi mereka diabaikan oleh orang-orang pada hari ini. (Sirath)