Khutbah Jum'atNews

Dahsyatnya Fitnah Akhir Zaman dan Solusinya

(Dikeluarkan Oleh Sariyah Dakwah Jama’ah Ansharu Syari’ah)

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ وَلاَ رَسُوْلَ بَعْدَهُ، قَدْ أَدَّى اْلأَمَانَةَ وَبَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَنَصَحَ اْلأُمَّةَ وَجَاهَدَ فِيْ سَبِيْلِهِ حَقَّ جِهَادِهِ.

اَلصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ سَلَكَ سَبِيْلَهُ وَاهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِيْ يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَقَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. وَقَالَ: وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.

وَقَالَ النَّبِيُ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ. (رواه الترمذي، حديث حسن).

Jamaah Jum’at hamba Allah yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, dan para sahabatnya.

Khotib berwasiat kepada diri sendiri khususnya dan jama’ah sekalian marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, semoga kita akan menjadi orang yang istiqamah sampai akhir hayat kita.

Ma’asyirol Muslimin Rahimani Wa Rahimukumullah…

Ketahuilah bahwasanya Islam dan Iman merupakan dua nikmat yang sangat agung yang dikaruniakan Alloh bagi hamba-Nya. Karena tanpa “Islam” tidak akan diterima amalan hamba sebanyak apapun ia berbuat. Firman Alloh:

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ ٱلْإِسْلَٰمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

Artinya : “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imron [3]: 85)

فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّى هُدًى فَمَنِ ٱتَّبَعَ هُدَاىَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ

Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.(QS. Thoha:123).

Demikian pula, tanpa keimanan amalan seorang hamba tiada gunanya, bak seorang munafik yang zhohirnya beramal sholih namun dalamnya kosong. Alloh berfirman:

أُو۟لَٰٓئِكَ لَمْ يُؤْمِنُوا۟ فَأَحْبَطَ ٱللَّهُ أَعْمَٰلَهُمْ

Artinya : “…Mereka (orang-orang munafik) itu tidak beriman, maka Alloh menghapuskan (pahala) amalnya ….” (QS. Al-Ahzab [33]: 19).

Saudaraku kaum muslimin yang dirahmati Alloh..

Kondisi umat di akhir zaman

بدأ الإسلام غريباً وسيعود غريباً كما بدأ فطوبى للغرباء

“Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing”

Islam akan kembali asing di akhir zaman, sebagaimana awal kemunculannya. Ia tidak dikenal dengan baik kecuali oleh sedikit orang dan tidak diterapkan sesuai dengan yang disyariatkan kecuali sedikit dari manusia dan mereka asing. Dan hadits lengkapnya Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

فطوبى للغرباء

“Maka beruntunglah bagi orang-orang yang asing” (HR. Muslim). dan dalam riwayat yang lain :

قيل يا رسول الله ومن الغرباء؟ فقال: الذين يصلحون إذا فسد الناس

Rasulullah- Shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya “wahai rasulullah siapa yang asing itu (al-Ghuraba)?” Rasulullah- Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ”Yaitu orang-orang yang mengadakan perbaikan di tengah manusia yang berbuat kerusakan”. Dan dalam lafadz yang lain:

هم الذين يصلحون ما أفسد الناس من سنتي

”mereka adalah orang-orang yang memperbaiki sunnahku yang dirusak manusia”

إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ: أَنْ يُرْفَعَ العِلْمُ وَيَثْبُتَ الجَهْلُ، وَيُشْرَبَ الخَمْرُ، وَيَظْهَرَ الزِّنَا

“Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat adalah diangkatnya ilmu dan merebaknya kebodohan dan diminumnya khamer serta praktek perzinahan secara terang-terangan.” (HR. Bukhari)

Sungguh benar sabda Rosululloh shollallahu ‘alahi wa sallam. Dewasa ini, banyak sekali fenomena yang membuat hati ini miris melihatnya. Sebagian besar kaum muslimin sudah jauh dari agamanya dikarenakan ulah musuh-musuh Islam dari kalangan Yahudi dan Nasrani yang dengan cara apapun akan menyesatkan umat yang mulia ini. Mereka tidak akan ridho hingga kaum muslimin mengekor mereka. Firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala:

وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ ٱلْيَهُودُ وَلَا ٱلنَّصَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ

Artinya: “Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka …” (QS. Al-Baqoroh [2]: 120)

Musibah ini didukung pula oleh kemalasan yang menimpa sebagian besar saudara kita untuk merujuk dan mempelajari agama yang mulia ini. Mereka lebih menyenangi ilmu-ilmu dunia –yang sejatinya hanyalah suatu yang fana-. Tidak jarang kita jumpai orang-orang yang mengaku muslim melalaikan kewajiban yang paling utama setelah syahadat, yaitu: sholat. Ada sekelompok orang yang hanya sholat satu kali sepekan, ada yang hanya satu kali setahun, bahkan ada juga yang tidak ingat sama sekali, wa ‘iyadzu billah! Padahal Rosululloh shollallahu ‘alahi wa sallam bersabda:

بَيْنَ الرّجُلِ وَبَيْنَ الْكُفْرِ وَالشّرْكِ تَرْكُ الصّلاَةِ

Artinya: “Antara seseorang dengan kekufuruan dan kesyirikan adalah meninggalkan sholat.” (HR. Muslim).

Tidak sedikit di antara para remaja kita terjatuh ke dalam kubangan maksiat; ikut larut dalam gaya hidup musuh-musuh Islam dalam penampilan, akhlak, dan pemikiran –kecuali orang-orang yang dirohmati Alloh-.

Wahai pemuda Islam, tidaklah kalian bangga dengan agamamu ini? Tidakkah kalian tahu bahwa Islam adalah agama yang sempurna? Tidakkah kalian punya rasa benci terhadap musuh-musuh Alloh yang menerangi Islam? Atau kalian merasa minder dengan Islam?

Wahai pemuda Islam, janganlah berpikir bahwa Islam hanyalah agama yang diwariskan secara turun-temurun dari kakek-nenek kita, yang apabila kita sudah melaksanakan rukun Islam berarti sudah selesai! Ingatlah wahai para pemuda dan penerus perjuangan Islam, kalian sudah mempunyai seorang panutan yang baik, jika kalian mengikutinya; siapakah dia? Beliau adalah Rosululloh shollallahu ‘alahi wa sallam, yang Alloh berfirman tentang beliau:

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rohmat) Alloh dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Alloh.” (QS. Al-Ahzab [33]: 21). Dan barangsiapa mengikuti beliau, niscaya dia akan beruntung. Firman Alloh: Artinya: “Katakanlah! Jika kamu (benar-benar) mencintai Alloh, ikutilah aku, niscaya Alloh mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu…” (QS. Ali Imron [3]: 31)

Siapakah yang tidak ingin dicintai Alloh dan diampuni dosa-dosanya?

Keadaan diperburuk dengan banyaknya orang-orang yang berbicara tentang masalah umat padahal bukan bidang mereka. Hasilnya, tiada lain hanyalah kehancuran. Simaklah sabda Rosululloh shollallahu ‘alahi wa sallam ini:

فَإذَا وُسِدَ اْلأمْرُ إِلى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السّاعَةُ

Artinya: “Apabila urusan telah diserahkan kepada selain ahlinya, maka tunggulah kehancuran.” (HR. Bukhori: 59).

Mereka malas atau tidak mau merujuk kepada al-Qur’an dan as-Sunnah serta pembahasan para ulama yang kompeten dalam bidangnya, padahal di dalamnya terdapat penjelasan yang diinginkan. Tidakkah mereka takut dengan firman Alloh:

Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isro’ [17]: 36)

Pemandangan yang tak kalah mengenaskan ialah semakin menjadi-jadinya maksiat dan kesyirikan, yang kadangkala maksiat dan kesyirikan itu dinamakan bukan dengan namanya. Di mana wujud pengakuan cinta kepada Alloh dan Rosul-Nya? Ataukah itu semua hanya omong kosong belaka?!

Saudaraku…-semoga Alloh merahmati kita-, ketahuilah jalan kembali menuju agama yang bersih dan murni ini tidaklah sulit. Yang kita perlukan hanyalah sikap taat dan patuh kepada Alloh dan Rosul-Nya, dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya sekuat tenaga kita, karena firman Alloh:

Artinya: “Maka bertaqwalah kamu kepada Alloh menurut kesanggupanmu…” (QS. At-Taghobun [64]: 16). Kita tidak usah membuat-buat cara baru dalam agama ini, sebab agama kita telah sempurna.

Selanjutnya, pusatkan tujuan hidupmu untuk hidup yang sebenarnya, yaitu: akhirat. Bukan berarti tidak usah mencari dunia, namun carilah ia seperlunya sebagai bekal menuju surga, jadikanlah dunia sebagai batu loncatan. Karena apabila manusia sudah berburu dunia maka tunggulah petaka. Sabda Nabi shollallahu ‘alahi wa sallam:

إِذَا ضَنَّ النَّاسُ بِالدِّينَارِ وَالدِّرْهَمِ وَتَبَايَعُوا بِالْعَيْنةِ وَاتَّبَعُوا أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَتَرَكُوا الْجِهَادَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَنْزَلَ اللَّهُ بِهِمْ بَلَاءً فَلَمْ يَرْفَعْهُ عَنْهُمْ حَتَّى يُرَاجِعُوا دِينَهُمْ

“Apabila manusia bakhil dengan dinar dan dirham, berjual beli dengan sistem riba, mengikuti ekor-ekor sapi, dan meninggalkan jihad di jalan Alloh, Alloh akan turunkan bala’ yang tidak akan diangkat-Nya hingga mereka kembali kepada agama mereka.” (HR. Ahmad: 4825, 5007, 2562).

Jangan gampang termakan oleh propaganda orang-orang barat kafir dan para musuh Islam dari kalangan Yahudi, Nasrani dan lainnya. Jangan berikan wala’ (loyalitas) kepada mereka. Kemudian pelajarilah Islam sedalam-dalamnya dan masuklah ke dalamnya dengan seutuhnya. Firman Alloh: Artinya: “hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan..” (QS. Al-Baqoroh [2]: 208)

Demi Alloh wahai saudaraku, jika kita mendalami agama ini, niscaya akan kita dapati berbagai hukum yang adil, akhlak yang terpuji, mu’amalah yang bagus, dan aqidah yang menakjubkan, Subhanallah!.

Hal penting berikutnya, gunakanlah pemahaman tiga generasi yang mulia dan para ulama yang memang terkenal akan ilmu dan istiqomah mereka dalam mengamalkan al-Qur’an dan as-Sunnah, karena Rasulullah ﷺ , bersabda dari Abdullah bin Mas’ud ra:

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

“Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya.”.(HR. Bukhari 3651 dan Muslim 2533)

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ

. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

جَمَاعَةَ الْجُمُعَةِ، أَرْشَدَكُمُ اللهُ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهُ، وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا وَيَرْزُقُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ، وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اَللَّهُمَ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنِ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ وَزَمَانٍ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ اْلأَبْرَارِ. رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَّسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِن قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَجَنَّتَكَ وَنَسْأَلُكَ شَهَادَةً فِيْ سَبِيْلِكَ. اَللَّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُبْتَدِعَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.

اَللَّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَمَزِّقْ جَمْعَهُمْ وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ وَأَلْقِ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ. اَللَّهُمَّ عَذِّبْهُمْ عَذَابًا شَدِيْدًا وَحَسِّبْهُمْ حِسَابًا ثَقِيْلاً. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Lihat lebih banyak

Artikel terkait

Back to top button