Desak Aparat Hentikan Peredaran Miras, Ansharu Syariah Berharap Kasus Penusukan Santri di Jogya Tak Terulang
Ansharu Syariah Semarang bersama sejumlah elemen umat Islam desak Polda Jateng berantas peredaran miras
SEMARANG (ansharusyariah.com)- Maraknya peredaran minuman beralkohol atau miras membuat perwakilan ormas-ormas Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam Semarang (FUIS) dan Jamaah Ansharu Syariah mendatangi Polda Jateng, Jl Pahlawan, Semarang guna melakukan audensi pada Jum’at (8/11/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Amir Jamaah Ansharu Syariah Semarang Ustadz Danang Setyadi mendesak sikap tegas aparat Kepolisian untuk memberantas peredaran miras di Semarang.
“Dari Ansharu Syariah menyampaikan dua poin ke Polda yang pertama terkait sponsor miras yang ada di plang-plang jalan, dimana ada himbauan dari aparat tertib lalu lintas tapi dibawahnya ada sponsor bir orang tua (miras),” ucapnya.
Ia melihat ada kerancuan dalam papan himbauan tertib lalu lintas yang ada di jalan raya kota Semarang, tapi dilain sisi terpampang iklan miras atau minuman yang memabukkan.
“Jadinya seperti kotradiktif, dimana aparat menganjurkan tertib lalu lintas tapi iklannya minuman yang memabukkan jadinya malah bisa nabrak (kecelakaan) kalo berkendara,” cetusnya.
Selanjutnya Ustadz Danang menyampaikan agar aparat melakukan tindakan preventif agar kasus yang beberapa waktu lalu yaitu penusukan santri oleh pemabuk di Jogja tidak terulang di kota-kota di Jawa Tengah.
“Mengaca adanya penusukan dua santri oleh para pemabuk di jogja, jangan sampai yang terjadi di jogja itu terulang di Jawa Tengah,” pintanya.
“karena ada istilah mencegah itu lebih baik daripada mengobati, jangan sampai kejadian dulu baru ditindak lanjuti, kepekaan kita perlu ditanyakan, kami menghimbau aparat agar segera mencegah sebelum kasus yang sama terjadi di Semarang dan kota lainnya,” imbuhnya.
Ustadz Danang juga mengajak ormas-ormas Islam untuk selalu bersama-sama dan istiqomah mencegah kemungkaran sesuai dengan kemampuan.
“Untuk ormas-ormas atau lembaga Islam yang ada di semarang, bahwa usaha kita beraudiensi bersama aparat ini tidak dituntut hasil dari apa yang kita sampaikan, tapi kita akan ditanya Allah tentang usaha dan ikhtiar kita bagaimana hal-hal yang buruk seperti outlet-outlet miras itu dipertontonkan secara terang-terangan di depan kita, itu nanti yang akan ditanyakan, semoga bila kelak kita bertemu Allah bisa berhujjah kalau kita udah menyampaikan sehingga Allah memiliki udzur untuk tidak mengazab kita,” pungkasnya.
Reporter: Agus Riyanto