Diskusi Dan Bedah Buku “Balada Jihad Aljazair”
Eksperimen jihad di Aljazair adalah eksperimen jihad yang paling tragis di samping juga memberikan banyak manfaat, hikmah, pelajaran, bagi kita semua gernerasi yang akan datang. Pernyataan Syaikh Abu Mush’ab As Suri yang di kutip Muhammad Pizaro selaku pembicara dalam diakusi dan bedah buku Balada Jihad Aljazair Senin (21/09/2015) di kantor Majalah GATRA Kali Bata Jakarta Selatan.
“Pelajaran yang dimaksud Abu Mus’ab As Suri tidak lain dari kiprah gerakan mujahidin yang paling besar di Aljazair yang bernama GIA (The Armed Islamic Group) atau Jamaah Islamiyyah Musallaha, yang berubah menjadi kelompok ekstrem yang lebih banyak menyerang kaum muslimin itu sendiri dan membunuh para komandan-komandan mujahidin, ketimbang melakukan perlawanan serius terhadap pemerintah Aljazair”. Terang Sekjen JITU.
Perubahan gerakan kelompok jihad GIA menjadi gerakan yang ekstrem, terjadi ketika beberapa pimpinan yang hanif dari GIA (The Armed Islamic Group) ini terbunuh dan tampuk kekuasaan di ambil alih oleh Abu Abdurrahman Amien.
“Inilah tokoh yang disebut Abu Mush’ab As Suri sebagai intelijen yang di susupkan pemerintah Aljazair kepada para mujahidin, orang baru, tidak cukup dikenal kemudian menjadi pemimpin GIA, inilah fitnah terbesar yang di soroti Abu Mush’ab As Suri di setengah lebih halam bukunya. Ungkap alumni UIN Jakarta ini.
Infiltrasi yang sering di lakukan terhadap gerakan Islam mengaharuskan gerakan-gerakan Islam melakukan kehati-hatian dalam rekruitmen.
“Disamping langkah kehati-hatian, kita juga menggunakan basyiroh, ini didapat dari tadzkiyatun nafs, dengan itu gerakan intelijen seperti itu bisa terbaca”. Ungkap Ustadz Muhammad Achwan di tengah diskusi.
Selanjutnya beliau menyatakan “maka dari itu target yang kita lakukan dalam membela Dien ini bagai mananya upaya-upaya yang kami lakukan ini layak mendapat pertolongan Alloh SWT, karna kita tidak mampu menghadapi skenario seperti itu”. Terang Amir Jama’ah Ansharusy Syari’ah.
Turut hadir dalam diskusi dan bedah buku yang diadakan rutin ini, Heri Muhammad Pemred Majalah GATRA dan Ustadz Haris Amir Falah, Amir Jama’ah Ansharusy Syari’ah Jakarta. (IbnuYusuf)