Artikel

INFAQ FI SABILILLAH BUKTI CINTA KITA KEPADA AGAMA

Oleh Amir Jamaah Ansharu Syariah Jawa Timur Ustadz Hamzah Baya S.Pd.I, M.Pd

Salah satu bentuk ibadah kita kepada Allah dalam harta adalah infak dan shodaqoh, yaitu menyerahkan sebagian harta itu fi sabilillah (dijalan Allah) untuk kepentingan Islam dan kaum Muslimin. Sekecil apapun infak yang dikeluarkan akan mendapatkan imbalan pahala dan berkah dari Allah. Allah berfirman :

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.” (QS.al-Baqoroh : 261)

Salah satu bentuk ujian bagi manusia adalah harta. Seseorang diuji oleh Allah dengan hartanya: apakah ia bersedia berinfak di jalan Allah mendanai dakwah dan syiar Islam, dengan Memberikan sebagian hartanya di jalan Allah Dan salah satu bukti keimanaan kecintaan seorang mukmin terhadap agamanya adalah dengan infak dan shodaqoh. Rasulullah bersabda:

الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيمان ، والحَمدُ لله تَمْلأُ الميزَانَ ، وَسُبْحَانَ الله والحَمدُ لله تَملآن – أَوْ تَمْلأُ – مَا بَينَ السَّماوات وَالأَرْضِ، والصَّلاةُ نُورٌ ، والصَّدقةُ بُرهَانٌ

“Bersuci adalah separuh dari keimanan, ucapan ‘Alhamdulillah’ akan memenuhi timbangan, ‘subhanallah walhamdulillah’ akan memenuhi ruangan langit dan bumi, shalat adalah cahaya, dan shadaqah itu merupakan bukti.” (HR. Muslim)

Shadaqah disebut sebagai bukti keimanan karena harta adalah perkara yang dicintai oleh jiwa kita. Berat bagi diri kita untuk melepaskannya. Sehingga ketika seseorang merelakan hartanya tersebut di jalan Allah, maka ini adalah bukti yang menunjukkan kecintaannya kepada Allah subhanahu wata’ala. Maka kita lihat sendiri, semakin tinggi keimanan seseorang, semakin banyak pula dia bershadaqah.

Teladan Rasulullah dalam Berinfaq

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling tinggi keimanannya. Beliau tidak pernah tanggung-tanggung dalam bershadaqah. Pernah beliau menyedekahkan kambing dengan sebanyak satu lembah.

Infak untuk dakwah di jalan Allah adalah seutama-utamanya infak yang dikeluarkan seorang muslim. Karena dakwah adalah amal tertinggi di dalam Islam yang menjadi benteng perlindungan bagi agama ini dan sebab utama kemuliannya.

Jika ia ditinggalkan maka umat akan mengalami kehinaan dan keterbelakangan. Maka setiap sebab yang menjadikan sempurna amal dakwah di jalan Allah terhitung sebagai dakwah itu sendiri dan menjadi utama.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ جَهَّزَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَدْ غَزَا وَمَنْ خَلَفَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِخَيْرٍ فَقَدْ غَزَا

“Siapa yang menyiapkan kebutuhan seorang yang berjuang di jalan Allah maka sungguh ia telah ikut berjuang. Dan siapa yang mengurus keluarga orang yang berperang fi sabilillah dengan baik maka sungguh ia telah ikut berperang.” (Muttafaq ‘Alaih)

Keutamaan mendanai para pejuang yang berjuang di jalan Allah, termasuk di dalamnya adalah dakwah. Orang yang menyiapkan sesuatu untuk berjuang di jalan Allah adalah dengan menyiapkan untuknya apa saja yang dibutuhkan berupa sarana dan prasarana.

Siapa yang membantu dengan harta, maka dia mendapat pahala seperti orang yang berjuang di jalan Allah walaupun ia tidak ikut serta secara fisik karena ia membantu orang yang sedang berjuang fi sabilillah.

Harta kita adalah bekal untuk meraih ke ridhaan Allah Harta dan jiwa kita pada hakikatnya adalah Milik Allah dan amanah-Nya, dan ketika kita menginfakkan di jalan Allah, Dia berikan bayaran yang amat mahal harganya, yakni surga.

Oleh karena itu manfaatkanlah kesempatan infak di jalan Allah melalui program dakwah dan perjuangan tegaknya Islam sebelum harta tersebut hilang dan berpindah pada orang lain yang bersedia menjual harta dan jiwanya dengan Surga

Allah berfirman:

“Sesungguhnya Allah Telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang Telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah:111)

Harta yang diinfakkan di jalan dakwah dan perjuangan agama akan diberkahi dan akan dihilangkan darinya berbagai dampak bahaya, dan kekurangan harta tersebut akan ditutup dengan keberkahannya dan pahala di sisi Allah. Dengan infak harta akan terus ditambah dengan kelipatan yang amat banyak. Rasulullah bersabda :

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

“Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR Muslim no.2558)

Rasulullah bersabda :

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

“Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat lalu salah satunya berkata; “Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya”, sedangkan yang satunya lagi berkata; “Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil) “(HR. al-bukhari dan Muslim)

Semoga Allah karuniakan kepada kita harta yang berkah menjadi sarana untuk beribadah dan istiqomah dalam berjuang menegakkan agamaNya

Lihat lebih banyak

Artikel terkait

Check Also
Close
Back to top button