Artikel

Inspirasi Teknologi di Dalam Al Qur’an

Bila kita mentadabburi Al Qur'an tentu banyak sekali inspirasi teknologi di dalam Al Qur'an

Oleh : Ustadz Nofa Miftahudin, S.Th.I
Staff Tarbiyatun Nisa’ wal Aulad, Jamaah Ansharu Syariah Wilayah Jawa Timur

Sebelum membahas lebih lanjut tentang judul di atas, alangkah baiknya apabila kita mengingat kembali tentang pengertian teknologi. Teknologi adalah penerapan pengetahuan ilmiah untuk menciptakan alat, sistem, atau metode yang membantu mempermudah pekerjaan manusia dalam berbagai bidang kehidupan.

Teknologi mencakup segala inovasi yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, mulai dari teknologi sederhana seperti alat pertanian tradisional hingga teknologi canggih seperti kecerdasan buatan dan internet.

Dalam konteks yang lebih luas, teknologi tidak hanya merujuk pada perangkat atau mesin, tetapi juga mencakup proses, teknik, dan metode yang digunakan untuk menghasilkan produk atau layanan yang lebih efisien. Teknologi memainkan peran penting dalam kemajuan peradaban manusia, memengaruhi cara kita berkomunikasi, bekerja, belajar, dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan teknologi AI. Kepanjangan dari AI adalah Artificial Intelligence, yang dalam bahasa Indonesia berarti Kecerdasan Buatan.

Kami sampaikan bahwa AI merupakan serpihan debu inspirasi Al Qur’an. Maka apabila kita ingin menemukannya hal yang jauh spektakuler maka kaji, teliti dan aplikasikan Al Qur’an. In shaa Allah kita akan menemukan kedahsyatan demi kedahsyatan dari Al Qur’an itu sendiri.

Karena selain Al Qur’an yang memiliki fungsi sebagai petunjuk maka Al Qur’an memiliki fungsi sebagai mu’jizat. Oleh karena itu apabila kita menjadikan Al Qur’an sebagai inspirasi terbaik kita, maka siap-siaplah kita menemukan keajaiban – keajaiban yang akan menyapa di dalam kehidupan kita.

Bila kita mentadabburi Al Qur’an tentu banyak sekali inspirasi teknologi di dalam Al Qur’an. Sehingga dari hasil pengkajian inspirasi tersebut diharapkan ummat Islam mengambil andil besar dalam penguasaan teknologi yang in shaa Allaah sangat bermanfaat di dalam kehidupan manusia.

Kemudian adakah inspirasi teknologi di dalam Al Qur’an?

Kami membahas satu saja dari Peristiwa Isro’ Mi’roj Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam Sebagai Inspirasi Teknologi Alat Transportasi Tercepat. Allah Ta’ala berfirman :

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S Al-Isra’ [17] : 1)

Di dalam ayat ini menjelaskan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsho dan dilanjutkan perjalanan ke langit tujuh. Perjalanan ini ditempuh hanya 1 malam. Sedangkan Jarak antara Masjidil Haram di Makkah dan Masjidil Aqsha di Yerusalem secara garis lurus adalah sekitar 1.239 kilometer (770 mil).

Namun, jarak ini dapat bervariasi tergantung pada rute perjalanan yang ditempuh. Jika menggunakan jalur darat, jarak dapat mencapai sekitar 1.500–1.600 kilometer tergantung kondisi jalan dan rute yang diambil.

Adapun jarak langit satu dengan langit yang lain dijelaskan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam:

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالسَّمَاءِ خَمْسُمِائَةِ سَنَةٍ، وَكُلُّ سَمَاءٍ خَمْسُمِائَةِ سَنَةٍ…”

“Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam bersabda: “Antara satu langit dengan langit berikutnya terdapat jarak perjalanan lima ratus tahun, dan ketebalan setiap langit juga lima ratus tahun…” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ahmad).

Para ulama berbeda pandangan tentang apakah jarak tersebut harus dipahami secara harfiah atau metaforis:

Sebagian ulama, seperti Ibnu Katsir, memahaminya sebagai bentuk penegasan tentang kebesaran dan keluasan ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ulama lain menyebut bahwa angka “500 tahun” adalah simbol dari jarak yang sangat jauh, tidak dapat dijangkau oleh kemampuan manusia.

Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa jarak yang disebutkan dalam hadis ini adalah bagian dari hal-hal ghaib. Penjelasan ini bertujuan untuk menguatkan iman kepada kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala, tanpa harus membandingkannya dengan konsep jarak fisik di dunia.

Al-Qurtubi menekankan bahwa langit dan jaraknya adalah bagian dari alam ghaib yang tidak bisa diukur dengan logika manusia. Langit disebutkan sebagai tanda keagungan Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga jaraknya adalah simbol dari keterbatasan manusia dalam memahami kekuasaan-Nya.

Namun bila mana kita mau menghitung secara matematika sesuai makna harfiah, jarak tempuh langit satu dengan langit yang lain sampai langit ketujuh berarti memiliki jarak tempuh kurang lebih 7.000.000 tahun perjalanan. Katakan bila pada zaman dahulu kendaraan yang tercepat adalah kuda.

Kecepatan kuda tercepat yang pernah tercatat adalah sekitar 88,5 km/jam (55 mil/jam). Rekor ini dipegang oleh seekor kuda balap bernama Winning Brew, yang mencapainya pada tahun 2008 dalam lomba pacuan kuda jarak pendek (quarter mile atau sekitar 400 meter).

Sehingga bisa kita temukan angka
5.426.820.000.000 KM dengan menggunakan kuda tercepat tanpa berhenti. Dari bumi ke langit ketujuh. Ditambah perjalanan Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha kita ambil rata-rata 1.500 KM.

Maka ditemukan 5.426.820.001.500 KM. Apabila satu malam kita hitung 12 jam, maka kecepatan perjalanan Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam 5.452.235.000.125 KM/ jam. Subhaanallaah… Allaah Akbar… Bila mentadabburi Al Qur’an kita akan menemukan hal-hal yang luar biasa.

Sekarang kita bandingkan dengan alat transportasi tercepat di dunia yaitu Pesawat Concorde (Pesawat Supersonik). Penemunya adalah Concorde adalah hasil kolaborasi antara Inggris (British Aircraft Corporation) dan Prancis (Aérospatiale). Memiliki Kecepatan Maksimal 2.180 km/jam (Mach 2.04, dua kali kecepatan suara). Adapun harga diperkirakan sekitar $200 juta USD (saat dibuat pada 1970-an). Bila dirupiahkan sekarang sekitar Rp 3.236.200.000.000.

Concorde adalah pesawat supersonik penumpang yang beroperasi antara 1976 dan 2003. Concorde mampu terbang dengan kecepatan supersonik, memotong waktu penerbangan lintas samudra Atlantik menjadi hanya sekitar 3,5 jam. Pesawat ini dapat mencapai Mach 2, lebih dari dua kali kecepatan suara, membuatnya menjadi salah satu transportasi tercepat yang pernah ada untuk perjalanan udara. Pesawat ini dihentikan operasinya karena biaya operasional yang tinggi dan masalah lingkungan.

Kembali kepada pembahasan bahwa Inspirasi Teknologi di Dalam Al Qur’an. Dan apabila kita bersungguh-sungguh dalam menggali Al Qur’an akan menemukan inspirasi – inspirasi yang spektakuler lainnya.

Semoga kita semua dapat menjadikan Al Qur’an sebagai petunjuk dan isprirasi terbaik bagi kehidupan. Aamiin yaa Robb

Lihat lebih banyak

Artikel terkait

Back to top button