Siapa yang menabur, Dialah yang menuai!

(Pelajaran dari Ancaman Donald Trump kepada Ummat Islam Palestina)
Oleh: Ustadz Budi Eko Prasetiya, SS
Amir Jamaah Ansharu Syariah Mudiriyah Tapal Kuda
Dikutip dari tribunnews.com, Kebakaran hutan di wilayah Los Angeles, Amerika Serikat makin sulit terkendali dan meluas hingga Hollywood Hills. Kebakaran ini membakar ratusan bangunan. Pemerintah Amerika Serikat sudah mengeluarkan perintah evakuasi bagi lebih dari 179.000 orang di seluruh wilayah tersebut.
Sebelum kebakaran tersebut terjadi pada Rabu (8/1/2025), Presiden yang baru terpilih, Donald Trump menebar ancaman serius untuk menjadikan Gaza sebagai neraka apabila sandera-sandera Israel tidak dibebaskan sebelum 20 Januari mendatang atau tepat di hari pelantikan dirinya sebagai presiden Amerika.
Meskipun ribuan petugas pemadam kebakaran telah berupaya keras, api masih belum dapat dipadamkan. Seorang pemadam kebakaran mengatakan kepada BBC pada Kamis (09/01) bahwa kebakaran masih terus meluas.
Kebakaran yang terjadi di kawasan Pacific Palisades—yang menjadi tempat tinggal banyak selebritas—adalah kebakaran terparah dalam sejarah Los Angeles. Lebih dari 10.000 bangunan dilaporkan hangus terbakar.
Kebakaran hutan di Los Angeles awal tahun 2025 ini menjadi salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah California. Penyebab utama kebakaran ini adalah kondisi cuaca ekstrem dan perubahan iklim yang memperparah penyebaran api. Dampaknya sangat luas, mencakup kerugian materiil, korban jiwa, dan masalah sosial lainnya. Upaya penanggulangan terus dilakukan oleh otoritas setempat, namun tantangan yang dihadapi sangat besar.
Reaksi internasional
Para netizen muslim di berbagai negara bereaksi menyikapi insiden tersebut dengan menggunakan tagar #America is Burning. Mereka menganggap peristiwa ini sebagai salah satu tentara Allah dan pembalasan atas dukungan Amerika terhadap zionis Israel yang membombardir kaum muslimin di Palestina.
Media internasional mengkritisi keras pernyataan Presiden terpilih Trump tentang pembebasan sandera di Gaza, dengan mengatakan:
“Inilah neraka yang dijanjikan Trump. Hukuman Tuhan Atas Dukungan AS Bagi Israel yang “Membakar Palestina”.
Pada tanggal 9 Januari, sebuah grup di Telegram membagikan video media arus utama tentang kebakaran hutan di California.
Dengan judul: “Amerika dan Perangnya terhadap Islam,” grup tersebut berkomentar:
“Puaskan mata kalian, rakyat kami di Palestina, rakyat kami di Gaza… Puaskan mata kalian dengan Amerika yang terbakar. Ini adalah pembalasan Allah kepada mereka yang memasok musuh kalian dengan rudal yang membunuh kalian.”
Lalu, Bagaimana seorang muslim menyikapi kejadian semacam ini?
1. Sarana Introspeksi
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.” (QS-Ar-Ruum: 41)
Penyebab terjadinya bencana alam, seperti yang disajikan dalam Al-Quran, mengundang kita untuk menggali pemahaman yang mendalam, analitis, dan kritis terhadap hubungan kompleks antara manusia, alam dan Allah Sang Pencipta. Ingat, hukum tabur-tuai itu nyata.
2. Allah membalas makar orang-orang kafir dengan sebaik-baik balasan
Apa yang dimaksud dengan makar Allah Apakah Allah Yang Maha Rahman dan Rahiim menginginkan kerusakan dan bencana terjadi pada mahluk-Nya?
Berkaitan dengan kata makar Allah Ta’ala ini, perlu dibahas apa makna di balik makar Allah sebagaimana yang terdapat pada surat Ali Imran ayat 54:
وَمَكَرُوا۟ وَمَكَرَ ٱللَّهُ ۖ وَٱللَّهُ خَيْرُ ٱلْمَٰكِرِينَ
“Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.”.
Makar Allah, sejalan dengan sifat-Nya yang Maha Pengasih dan Penyayang. Tentu muaranya adalah jalan untuk mencapai maslahat dan kebaikan umat ini.
Kata makar biasanya berhubungan dengan kekuasaan. Oleh karena itu, makar Allah pastilah berkaitan dengan musuh-musuh-Nya yang ingin disetarakan kekuasaannya di samping Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam hal ini lihat betapa arogannya Donald Trump menebar ancaman kepada para Mujahidin Hamas agar membebaskan sandera-sandera Israel. Bahkan, akan menjadikan Gaza seperti neraka dunia bila ancamannya tidak ditanggapi.
Mirisnya, ancaman tersebut terbukti nyata menimpa masyarakat Amerika sendiri dengan peristiwa kebakaran yang tak lazim dari perspektif sains.
2. Betapa Mulianya Darah dan Kehormatan Saudara kita sesama muslim
Ancaman Donald Trump adalah bukti sikap arogannya sebagai pemimpin yang tidak bisa dijadikan teladan. Sikap demikian bukti dirinya yang tidak menghormati umat Islam dan nilai-nilai kemanusiaan. Saudara kita di Gaza, Palestina telah membuktikan bagaimana teladan dalam kesabaran serta menjaga kehormatan. Bahkan mereka merasakan diboikot akses ekonominya oleh Zionis Israel selama puluhan tahun. Namun hal ini bukan menjadi penghalang bagi mereka meraih derajat kemuliaan di dunia. Terbukti Aksi Taufan Aqsha setahun lalu telah mengalahkan kecanggihan teknologi Militer Israel dan mempermalukan mereka di mata dunia. Tidakkah ini seharusnya menjadi pelajaran yang sangat berharga.
Dari hadits yang diriwayatkan oleh Abū Saīd radhiyallāhu ta’āla ‘anhu.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ ـ رضى الله عنه ـ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللَّهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ, وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ, وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ -متفق عليه-
Beliau mengatakan, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa menjaga kehormatan dirinya maka Allāh akan memberikan kehormatan kepadanya. Dan barangsiapa mencukupi dirinya dengan Allāh, maka Allāh akan mengkaruniakan kekayaan diri kepadanya. Dan barangsiapa bersabar maka Allāh akan mengkaruniakan kesabaran kepadanya. Dan tidaklah seseeorang diberikan pemberian yang lebih baik dan lebih luas, lebih melapangkan dadanya dibandingkan orang yang diberikan kesabaran.” (Hadīts shahīh riwayat Imām Bukhāri dan Muslim)
3. Tidak akan ada yang menang berperang dengan Wali Allah
Wali Allah adalah orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, serta memiliki kualitas kedekatan dengan-Nya.
Wali Allah memiliki ciri-ciri yang meliputi : tegas terhadap orang kafir, berkasih sayang kepada sesama mu’min,
berjihad dengan harta, jiwa, dan raganya,
konsisten melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar dan teguh keiimanannya.
Definisi ini semakna dengan pengertian wali dalam terminologi Al Qur’an, sebagaimana Allah berfirman,
اَلَآ اِنَّ اَوْلِيَاۤءَ اللّٰهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ, اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَكَانُوْا يَتَّقُوْنَۗ,
لَهُمُ الْبُشْرٰى فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰخِرَةِۗ لَا تَبْدِيْلَ لِكَلِمٰتِ اللّٰهِ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُۗ
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang beriman dan selalu bertaqwa.” (QS Yunus: 62 – 64)
Indikator-indikator ini terdapat secara nyata pada para mujahidin dan kaum muslimin yang telah istiqomah menjaga kemuliaan dirinya dan agamanya di Palestina. Tidak berlebihan jika mereka dianugerahi kemuliaan sebagai Wali Allah. Secara dzohir memang wilayah Palestina porak-poranda, banyak rumah dan bangunan hancur namun Zionis Israel tetap tidak bisa mengambil alih wilayah negeri ini. Ingat, mereka hanya bisa menghancurkan rumah dan bangunannya tapi tidak perjuangan dan keimanannya.
Kutipan hadits qudsi berikut sekiranya cukup untuk dijadikan jaminan yang tak terbantahkan.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ: مَنْ عَادَى لِيْ وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ . . .
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu ia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ‘Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya . . .
Wahai Donald Trump dan siapapun yang telah bersekutu bersama mereka, Masihkah kalian berani menebar ancaman kepada ummat Islam dan tidak menghentikan penindasan kalian atas mereka?!