MuslimahNews
Trending

Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama?

Oleh :
Ustaz Adi Hadiyanto., S.Pd
Qoid Sariyah Muslimah Markaziyah Jamaah Ansharu Syariah

Hari itu berjalan normal sebagaimana biasanya sampai sesuatu terjadi padaku ketika aku dan adikku tiba di sebuah mall untuk membeli sesuatu. Sejak saat itu seluruh kehidupanku berubah, iya berubah, tepatnya setelah aku melihat dia.

Aku melihat sosok lelaki yang sangat tampan. “Ya Allah wajahnya, bajunya, segalanya membuatku jatuh hati”. Waktu itu aku rasa dia tersenyum kepadaku dan akupun jatuh cinta kepadanya.

“Aku sangat yakin walau hanya dari pada pandangan pertama sudah bisa kusimpulkan dialah sosok lelaki yang selama ini aku cari. Tubuhku terpaku dan membeku, aku hanya berdiri dan memandangnya takjub. Hatiku pergi ke tempat yang aku tidak tahu di mana, tak tahu mengapa rasa itu terjadi, mungkinkah ini cinta pada pandangan pertama seperti orang bilang dan aku juga berharap dia merasakan apa yang aku rasakan,” gumamku dalam hati.

Stop dulu saudariku!

Apakah masuk akal dan memungkinkan seorang jatuh cinta pada pandangan pertama, bagaimana Islam memandang hal tersebut.

Ketahuilah saudariku, apa yang kamu rasakan bukanlah cinta, tapi ia adalah perangkap setan yang memperindah hal itu. Setan menggambarkan pada seseorang ketika melihat lawan jenis yang bukan mahramnya yang seharusnya ia menundukkan pandangan darinya digambarkan setan seperti sosok yang sempurna dan yang terbaik.

Ketahuilah ia bukan cinta! Apa yang kamu rasakan berupa ketertarikan hanya pada kondisi fisik luar tanpa meneliti kebaikan dalam dirinya berupa agama dan akhlaknya dan ia tidak bisa diketahui hanya dari pandangan pertama dan singkat saja. Perlu waktu yang cukup untuk mengenal agama dan kepribadian seseorang. Sehingga apa yang kamu rasakan bukanlah cinta pada pandangan pertama akan tetapi ia adalah awal dari bencana.

Baca juga: Menikah Ibarat Dua Sayap Burung

Saudariku, perlu diketahui bahwa apa yang dipromosikan melalui sebagian media tentang indahnya cinta pada pandangan pertama adalah tidak benar, itu adalah kebohongan yang mengatasnamakan cinta.

Sudah terlalu banyak pelajaran yang terjadi pada pernikahan yang diawali dengan kisah cinta pada pandangan pertama tidak berjalan harmonis, dikarenakan apa yang ada pada imajinasi ketika pandangan pertama ternyata jauh panggang daripada api. Apa yang dibayangkan ternyata tidak seperti yang diharapkan bahkan yang terjadi adalah sebaliknya.

Lalu apa yang harus kita lakukan agar tidak jatuh cinta pada pandangan pertama?

1. Penuhi hati dengan kecintaan kepada Allah SWT sehingga hanya kecintaan karena Allah yang akan dia ikuti.

Sebagaimana kata hikmah mengatakan, “Dua cinta yang tak akan menyakiti yakni cinta kepada Allah dan cinta karena Allah”.

2. Menundukkan pandangan

وَقُل لِّلۡمُؤۡمِنَٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ أَبۡصَٰرِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَاۖ

Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. (QS An-Nur : 31)

3. Menghindari membaca kisah, novel atau atau situs internet yang berbicara tentang cinta pada pandangan pertama yang mengadu aduk hati seolah seorang merasa hidup di dalamnya.

4. Sebagai orang tua wajib mendidik anak anak dengan pendidikan Islam, memperkuat keimanannya, memberitahu mereka tentang jebakan setan terutama pada masa puber, masa muda sebelum mereka justru menjadi korban. Sebagaimana pepatah mengatakan menjaga lebih baik daripada mengobati.

5. Mengisi waktu dengan hal hal yang positif, karena waktu luang bisa mengakibatkan cenderung mengikuti hawa nafsu. Wajib untuk diketahui tentang pentingnya manajemen waktu.

6. Melaksanakan perintah Rasulullah SAW untuk menyegerakan menikah bagi yang sudah mampu.

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

“Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki kemampuan, maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.” (HR. Bukhari no. 5065 dan Muslim no. 1400).

7. Menghindari tempat tempat yang bercampur baur tanpa batas antara laki laki dan perempuan.

8. Mengenal biografi perempuan-perempuan shalihah dan perilaku mereka untuk dijadikan suri tauladan.

9. Mengetahui akibat buruk dari pergaulan bebas.

10. Memilih teman yang baik sehingga bisa saling menasihati dalam kebaikan

۞يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ وَمَن يَتَّبِعۡ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِ فَإِنَّهُۥ يَأۡمُرُ بِٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِۚ وَلَوۡلَا فَضۡلُ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ وَرَحۡمَتُهُۥ مَا زَكَىٰ مِنكُم مِّنۡ أَحَدٍ أَبَدٗا وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يُزَكِّي مَن يَشَآءُۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٞ

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar. Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak bisa seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS An-Nur : 21)

Lihat lebih banyak

Artikel terkait

Back to top button