KHUTBAH IDUL FITRI 1446H | Menyucikan Hati, Mewujudkan Indonesia yang Diberkahi
Idul Fitri bukan hanya tentang pakaian baru dan makanan lezat. Lebih dari itu, Idul Fitri adalah momentum untuk memperbaharui komitmen kita dalam menyucikan hati dan negeri ini

Khutbah I
اللَّه أَكْبَرُ ٣×. اللَّه أَكْبَرُ ٣×. أَكْبَرُاللهُ أ٣×. اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ. وَاللهُ أَكْبَرُ. اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ فِي الْمَحْشَرْ. نَبِيٌّ قَدْ غَفَرَ اللهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ أَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ الكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ، وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ، وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
اللهُ أَكْبَرُ ٣× لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral muslimin wal muslimat, jama’ah shalat Idul Fitri yang dimuliakan Allah
Hari ini, kita berdiri di atas mimbar kemenangan, merayakan hari yang penuh berkah, hari di mana hati-hati kita kembali suci, dan jiwa-jiwa kita kembali fitri.
Namun, kebersihan hati yang kita raih selama Ramadhan tidak boleh berhenti pada diri sendiri. Idul Fitri harus menjadi titik awal bagi kita untuk menyucikan tidak hanya hati, tetapi juga negeri ini dari segala bentuk keburukan dan kemunduran.
Kita hidup di tengah zaman yang penuh tantangan: korupsi merajalela, kezaliman merundung yang lemah, individualisme menggerus nilai gotong royong, dan generasi muda banyak yang kehilangan arah.
Semua ini menuntut kita untuk tidak hanya menjadi Muslim yang baik secara pribadi, tetapi juga menjadi bagian dari solusi bagi perbaikan masyarakat. Islam tidak hanya mengajarkan kesalehan individu, tetapi juga kesalehan sosial.
Jama’ah yang dimuliakan Allah,
Bagaimana kita bisa menyucikan negeri ini? Dalam perspektif Islam, ada beberapa indikator utama yang harus kita tegakkan agar negeri ini menjadi lebih bersih dan diberkahi oleh Allah:
1. Tauhid yang Kuat dan Bersih dari Syirik
Negeri yang bersih adalah negeri yang penduduknya memiliki aqidah yang lurus. Tidak ada penyimpangan tauhid, tidak ada syirik yang menodai ibadah.
لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ ۖ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ ۖ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ ۚ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ ﴿١٥﴾ فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَيْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِنْ سِدْرٍ قَلِيلٍ ﴿١٦﴾ذَٰلِكَ جَزَيْنَاهُمْ بِمَا كَفَرُوا ۖ وَهَلْ نُجَازِي إِلَّا الْكَفُورَ
“Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Allah) di tempat kediaman mereka, yaitu: dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan), ‘Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Rabbmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya!’ (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Rabbmu) adalah Rabb Yang Maha Pengampun. Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar. Dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon atsl dan sedikit dari pohon sidr. Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan adzab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.” [QS. Saba’:15-17].
2. Masyarakat Berakhlak Mulia dan Jujur
Negeri yang suci harus dihuni oleh orang-orang yang memiliki akhlak terpuji, menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ.
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” [HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 273]
Krisis moral di Indonesia, ditandai oleh pelanggaran hukum oleh pejabat, penegakan hukum yang tidak adil, maraknya judi online, narkoba dan pergaulan bebas, serta generasi muda yang terjerat masalah tersebut, menunjukkan kepribadian bangsa yang berada di titik terendah. Revolusi akhlak sangat diperlukan untuk mencegah meluasnya krisis moral ini.
3. Solidaritas Sosial dan Gotong Royong
Islam mengajarkan kita untuk saling peduli dan membantu sesama. Bukan hanya hidup untuk diri sendiri, tetapi juga untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Allah berfirman:
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan, dan jangan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.” (QS. Al-Ma’idah: 2).
Jika kita melihat masih banyak orang yang lapar, anak-anak yang tidak bisa sekolah, dan orang tua yang terlantar, maka ini adalah tanda bahwa kepedulian kita masih kurang. Budaya gotong royong harus kita hidupkan kembal.
4. Menegakkan Keadilan dan Ketertiban
Negeri yang bersih harus menegakkan hukum dengan adil, tidak memihak pada kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Allah berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًا ۢ بَصِيْرًا ٥٨
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat,” (QS. An-Nisa’: 58).
Sebagai rakyat, kita harus taat pada aturan yang baik, dan sebagai pemimpin, mereka harus berlaku adil dan amanah dalam menjalankan tugasnya.
5. Keluarga yang Islami dan Kokoh
Perbaikan negeri dimulai dari keluarga. Jika setiap rumah tangga menerapkan nilai-nilai Islam, maka negeri ini akan menjadi lebih baik. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari & Muslim).
Maka, para orang tua harus serius dalam mendidik anak-anak mereka agar menjadi generasi yang beriman dan bertanggung jawab.
Salah satu bentuk ketakwaan adalah menjaga keluarga agar tidak hanya bahagia di dunia, tetapi juga berkumpul kembali di surga kelak. Allah menegaskan dalam Surah ar-Ra’d ayat 23 bahwa keluarga yang saleh akan dikumpulkan di surga ‘Adn bersama nenek moyang, pasangan, dan anak cucu mereka.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membangun keharmonisan dalam keluarga dengan menumbuhkan kasih sayang dan rasa tenteram, sebagaimana ditegaskan dalam QS. ar-Rum ayat 21. Keluarga bukan hanya tempat berlindung di dunia, tetapi juga kunci kebahagiaan abadi di akhirat bagi mereka yang bertakwa.
6. Menjaga Kesucian Harta dan Ekonomi yang Halal
Negeri yang diberkahi Allah adalah negeri yang ekonominya bersih dari riba, suap, korupsi dan penipuan. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُوْنَ تَجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu,”.
Dan ingat rezeki yang halal walau sedikit itu pasti lebih berkah. Abul ‘Abbas Ahmad bin ‘Abdul Halim bin Taimiyyah Al-Harrani (661-728 H) rahimahullah pernah berkata,
وَالْقَلِيلُ مِنْ الْحَلَالِ يُبَارَكُ فِيهِ وَالْحَرَامُ الْكَثِيرُ يَذْهَبُ وَيَمْحَقُهُ اللَّهُ تَعَالَى
“Sedikit dari yang halal itu lebih bawa berkah di dalamnya. Sedangkan yang haram yang jumlahnya banyak hanya cepat hilang dan Allah akan menghancurkannya.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 28:646)ah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu (Q.S. al-Nisa’ [4]: 29).
“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”(QS. Al-Baqarah: 275).
Dampak Negatif Harta Haram
• Doa tidak dikabulkan, seperti dijelaskan dalam HR. Muslim.
• Harta tidak berkah dan tidak memberi kepuasan, seperti sabda Nabi ﷺ.
• Cenderung bermaksiat, karena makanan haram mempengaruhi perilaku manusia (riwayat Imam al-Ghazali).
Marilah kita mulai dengan diri kita sendiri, memastikan bahwa rezeki yang kita cari adalah halal dan penuh berkah.
7. Kepemimpinan yang Adil dan Bertanggung Jawab
Pemimpin yang amanah akan membawa keberkahan bagi negeri ini. Rasulullah ﷺ bersabda:
خِيَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِيْنَ تُحِبُّوْنَهُمْ وَيُحِبُّوْنَكُمْ، وَيُصَلُّوْنَ عَلَيْكُمْ وَتُصَلُّوْنَ عَلَيْهِمْ،
“Sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang kalian cintai dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka mendoakan kalian,” (HR. Muslim).
Jika kita ingin pemimpin yang baik, maka kita harus memilih dengan bijak dan ikut berperan dalam perbaikan bangsa.
Jama’ah yang berbahagia,
Idul Fitri bukan hanya tentang pakaian baru dan makanan lezat. Lebih dari itu, Idul Fitri adalah momentum untuk memperbaharui komitmen kita dalam menyucikan hati dan negeri ini. Mari kita jadikan hari yang suci ini sebagai awal dari perubahan yang lebih baik bagi diri kita, keluarga kita, dan bangsa kita.
Mari kita manfaatkan Idul Fitri ini sebagai awal perubahan menuju pribadi yang lebih baik dan bangsa yang lebih bermartabat. Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk terus istiqamah dalam kebaikan dan memperbaiki diri serta negeri ini.
جَعَلَنَا اللّٰهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ العَائِدِيْنَ وَالفَآئِزِيْنَ وَأَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِيْ زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُتَّقِيْنَ. قَالَ تَعَالَى فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ اليُسْرَ وَلاَ يُرِيْدُ بِكُمُ العُسْرَ وَلِتُكْمِلُوْاالعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوْااللّٰهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنيِ وَاِيّاَكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
KHUTBAH II
اَللّٰهُ أَكْبَرُ (٣×) اَللّٰهُ أَكْبَرُ (٤×) اَللّٰهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا، لَا إِلٰهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَا إِلٰهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لَا إِلٰهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَاللّٰهُ أَكْبَرُ، اَللّٰهُ أَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ.
اَلْحَمْدُ لِلهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَاللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا ﴿أَمَّا بَعْدُ﴾
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللّٰهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا فِي فِلَسْطِينَ، وَكُنْ لَهُمْ عَوْنًا وَنَصِيرًا، وَارْحَمْ ضُعْفَاءَهُمْ، وَاشْفِ مَرْضَاهُمْ، وَتَقَبَّلْ شُهَدَاءَهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَاهُمْ، وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ، وَارْزُقْهُمُ الصَّبْرَ وَالثَّبَاتَ وَالنَّصْرَ الْمُبِينَا.
اللَّهُمَّ أَهْلِكِ الظَّالِمِينَ وَأَعْوَانَهُمْ، وَاجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي نُحُورِهِمْ، وَفَرِّقْ جَمْعَهُمْ، وَشَتِّتْ شَمْلَهُمْ، وَخُذْهُمْ أَخْذَ عَزِيزٍ مُقْتَدِرٍ.
اللَّهُمَّ حَرِّرِ الْمَسْجِدَ الْأَقْصَى مِنْ رِجْسِ الصَّهَايِنَةِ الْمُحْتَلِّينَ، وَارْزُقْنَا فِيهِ صَلَاةً قَبْلَ الْمَمَاتِ، وَاجْعَلْهُ فِي يَدِ الْمُسْلِمِينَ آَمِنًا مُطْمَئِنًّا يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ.
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَ اللّٰهِ ! إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرْ
Download file PDF: