Khutbah Jum'at

Khutbah Jum’at Edisi 276 | Sabar dan Ikhlas saat Menghadapi Cobaan yang Datang Silih Berganti

Dikeluarkan Oleh Sariyah Dakwah Jama’ah Ansharu Syari’ah

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ وَلاَ رَسُوْلَ بَعْدَهُ، قَدْ أَدَّى اْلأَمَانَةَ وَبَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَنَصَحَ اْلأُمَّةَ وَجَاهَدَ فِيْ سَبِيْلِهِ حَقَّ جِهَادِهِ.

اَلصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ سَلَكَ سَبِيْلَهُ وَاهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِيْ يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَقَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. وَقَالَ: وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.

وَقَالَ النَّبِيُ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ. (رواه الترمذي، حديث حسن).

Jamaah Jum’at hamba Allah yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, dan para sahabatnya.
Khotib berwasiat kepada diri sendiri khususnya dan jama’ah sekalian marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, semoga kita akan menjadi orang yang istiqamah sampai akhir hayat kita.

Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah

Masalah dan cobaan merupakan bagian dari hidup kita. Ada fase di mana kita dihadapkan pada situasi masalah yang terus datang silih berganti. Saat satu masalah selesai, masalah lainnya muncul. Ketika ada satu perkara yang baru saja beres, muncul perkara baru yang bikin kepala pusing. Hidup terus berputar, tapi kadang berputarnya di tempat yang sama sehingga ada saat-saat kita seperti mengalami penderitaan panjang pada fase tertentu.

Kita Hanyalah Manusia Biasa

Pada kenyataannya kita memang hanya manusia biasa. Tidak semua hal dalam kendali kita. Ada hal-hal yang memang berada di luar kendali kita. Ada hal-hal yang terjadi di luar keinginan dan kehendak kita. Memang akan terasa berat saat berbagai masalah datang silih berganti. Bila hal ini terjadi, silahkan saja diri kita untuk menangis dan bersedih dihadapan Allah SWT Izinkan diri untuk meluapkan semua kesedihan kepada-Nya untuk membuat langkah kita ke depannya bisa lebih ringan.

Bukan Kita Pemegang Kendali Semuanya

Ada kekuatan yang lebih besar yang mengendalikan semuanya. Memang ada sejumlah hal yang bisa kita atasi dan tangani sendiri. Namun, ada juga hal-hal yang sama sekali di luar jangkauan kita. Itu adalah realita yang mau tak mau harus kita terima. Kita perlu menerima hal itu. Supaya ke depannya kita bisa lebih mudah menata dan mengendalikan diri kita.

Selalu Ada Kekuatan Baru yang Kita Peroleh

Yakin saja bahwa di setiap masalah yang ada, akan selalu ada kekuatan baru yang akan kita terima. Ibarat untuk naik kelas, selalu ada ujian harus kita lewati terlebih dahulu. Masalah yang datang silih berganti merupakan ujian-ujian yang perlu kita selesaikan supaya bisa naik ke tingkat yang lebih tinggi. Menjadi pribadi yang lebih tegar dan kuat lagi ke depannya.

Kuatkan Dirimu Menghadapi Ujian yang Silih Berganti

Ujian selalu datang silih berganti menerpa setiap kita. Bukan hanya di rumah tangga, tetapi juga dalam lingkungan kerja atau dalam pergaulan sehari-hari di lingkungan masyarakat.

Dalam berbagai hadist disebutkan bahwa sebenarnya setiap manusia yang percaya selalu alias nada pertanyaannya, menunjujukkan bahwa Allah menyayanginya. Rasulullah bersabda:“ Tidaklah seorang muslim tertimpa kecelakaan, kecelakaan, kegundahan, penderitaan, maupun keduka-citaan bahkan tertusuk sekalipun, pasti Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan apa yang menimpanya. ” (HR.Bukhori)

Setiap dari kita pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa, baik sadar maupun tanpa disadari. Dan tahukah kamu jika pada hakikatnya, sebuah masalah yang dihadirkan oleh Allah kepada kita sebagai jalan menghapus dosa-dosa tersebut.

Sekecil apapun masalah yang diturunkan, pastilah hal itu bermanfaat bagi diri kita sendiri. Yang kemudian, bahwa sabar adalah kunci masalah hidup yang dapat menghantarkan kita ke syurga jannatunna’im.

Dari Nabi SAW., beliau mengajarkan: Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman: “ Hai anak Adam, jika kamu bersabar dan ikhlas saat tertimpa musibah, maka Aku tidak akan meridhai bagimu sebuah pahala kecuali surga. ” (HR.Ibnu Majah)

Sabar dan ikhlas kadang-kadang sesederhana kesederhanaannya. Bahkan ikhlas dan sabar saat dihadapkan dengan sebuah permasalahan kejahatan berat. Namun Allah pun memahami hal tersebut. Karenanya, pahala yang disediakan bagi mereka yang bisa sabar dan ikhlas mengorbankan main-main, melainkan surga.

Ujian adalah cara Allah menjadikan kita manusia lebih baik lagi. “ Barangsiapa yang menilai oleh Allah menjadi orang baik maka ditimpakan musibah (ujian) kepadanya. ” (HR.Bukhori)

Layaknya pelaut yang tangguh tangguh terbentuk dari ombak yang tenang, setiap pertanyaan yang diberikan Allah tidak akan menjadi dasar untuk menentukan manusia yang terbaik.

Maka, nikmatilah setiap pertanyaan yang sedang kamu hadapi saat ini karena itulah jalan untuk menguatkan dirimu lebih baik lagi. Ujian yang kamu hadapi hanyalah sementara, DALAM HADIST Rasulullah SAW menyebutkan ”tidaklah aku tinggal di dunia melainkan seperti musyafir yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat lalu musyafir tersebut pergi meninggalkannya.” (HR.Tirmidzi)

Setelah Itu Datang Kemudahan

Inilah perumpamaan hidup yang diibaratkan Rasulullah. Hal ini mengandung makna jika setiap hal yang kita rasakan saat ini baik kebahagiaan, maupun pengalaman pada hakikatnya sementara.

Akan ada saatnya semua permasalahan hidup kita akan berakhir, namun yang terpenting adalah tidak pernah putus asa dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup ini.

Kemudian bahwa Kepedulian terhadap sesama adalah kebaikan yang akan abadi. Barang siapa yang membantu kesulitan seorang mukmin dari kesulitan dunia, maka Allah akan meringankan kesulitannya dari kesulitan di hari ini. Barang siapa yang memudahkan orang yang tertimpa kesulitan, maka Allah akan memudahkan dia di dunia & akhirat. Barang siapa untuk menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia & akhirat. Allah akan membantu hamba-Nya selama hamba tersebut membantu saudaranya. (HR.Muslim)

Setiap orang pasti memiliki masalah hidupnya masing-masing. Namun bukan berarti kita harus berpangku tangan dengan permasalahan yang dihadapi orang lain. Mungkin ada sebuah ide atau solusi saat kita membantu orang lain meskipun kita berada dalam kesulitan.

Tak hanya kebahagiaan dunia yang akan kita dapatkan saat mampu meringankan beban orang lain, namun kebahagiaan kekal saat kita di hari akhirat nanti.

Itulah lima kutipan hadis yang bisa menjadi inspirasi kamu yang sedang menghadapi beban hidup saat ini. Semoga bisa meringankan. “Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.(QS. Al-Insyirah: 5). Ayat ini pun diulang setelah itu, “Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6).

Kita sering mendengar ayat ini, namun kadang hati ini lalai, sehingga tidak betul-betul menyadarinya. Atau mungkin kita pun belum memahaminya. Padahal jika ayat tersebut betul-betul direnungkan sungguh luar biasa faedah yang dapat kita petik. Jika kita benar-benar mentadabburi ayat di atas, sungguh berbagai kesempitan akan terasa ringan dan semakin mudah kita pikul.

Marilah kita coba perhatikan tanggapan para pakar tafsir mengenai ayat di atas.

Al Hasan Al Bashri mengatakan bahwa ketika turun surat Alam Nasyroh ayat 5-6,Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan, “Kabarkanlah bahwa akan datang pada kalian kemudahan. Karena Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan.

Ibnu Katsir mengatakan, “Janji Allah itu pasti, tidak mungkin Allah menyelisihinya” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14/42)

Yakinlah bahwa dibalik setiap kesulitan pasti ada kemudahan yang begitu dekat. Sabar menanti adanya kelapangan adalah solusi paling ampuh dalam menghadapi masalah, bukan dengan mengeluh dan berkeluh kesah. Imam Asy Syafi’i pernah berkata dalam bait syair, Bersabarlah yang baik, maka pasti kelapangan itu begitu dekat.

Semoga apa pun kesulitan dan masalah yang kita hadapi saat ini bisa membuat kita menjadi pribadi yang lebih dewasa. Semoga setelah semua badai yang menghantam, akan ada pelangi-pelangi baru yang bisa kita nikmati keindahannya. Kita memang manusia biasa, tapi kita bisa mengusahakan diri menjadi manusia yang luar biasa.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ

Wallahul muwaffiq

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَالْعَصْرِ، إِنَّ الإِنسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ، إِلاَّ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

جَمَاعَةَ الْجُمُعَةِ، أَرْشَدَكُمُ اللهُ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهُ، وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا وَيَرْزُقُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ، وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اَللَّهُمَ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنِ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ وَزَمَانٍ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ اْلأَبْرَارِ. رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَّسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِن قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَجَنَّتَكَ وَنَسْأَلُكَ شَهَادَةً فِيْ سَبِيْلِكَ. اَللَّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُبْتَدِعَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.

اَللَّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَمَزِّقْ جَمْعَهُمْ وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ وَأَلْقِ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ. اَللَّهُمَّ عَذِّبْهُمْ عَذَابًا شَدِيْدًا وَحَسِّبْهُمْ حِسَابًا ثَقِيْلاً. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Lihat lebih banyak

Artikel terkait

Back to top button