Khutbah Jum’at Edisi 290 | Solusi Problematika Ummat
Dikeluarkan Oleh Sariyah Dakwah Jama’ah Ansharu Syari’ah
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ وَلاَ رَسُوْلَ بَعْدَهُ، قَدْ أَدَّى اْلأَمَانَةَ وَبَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَنَصَحَ اْلأُمَّةَ وَجَاهَدَ فِيْ سَبِيْلِهِ حَقَّ جِهَادِهِ.
اَلصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ سَلَكَ سَبِيْلَهُ وَاهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِيْ يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَقَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. وَقَالَ: وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.
وَقَالَ النَّبِيُ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ. (رواه الترمذي، حديث حسن).
Jamaah Jum’at hamba Allah yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, dan para sahabatnya.
Khotib berwasiat kepada diri sendiri khususnya dan jama’ah sekalian marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, semoga kita akan menjadi orang yang istiqamah sampai akhir hayat kita.
Ma’asyirol Muslimin Rahimani Wa Rahimukumullah…
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk: 2)
Dalam kehidupan ini, manusia selalu berhadapan dengan sejumlah masalah, baik yang bersifat pribadi, keluarga maupun masyarakat. Karena itu, adanya problematika harus kita sikapi sebagai bagian penting dari proses pendewasaan. Begitu pula halnya dengan umat Islam.
Ada banyak masalah yang dihadapi umat Islam, mulai dari masalah kecil, maupun masalah besar. Kesiapan mental, kedewasaan berfikir dan bersikap dalam menghadapi masalah harus kita miliki sehingga banyaknya masalah yang dihadapi umat Islam tidak membuat kita menjadi pesimis akan kemungkinan umat ini meraih kembali kejayaannya seperti yang pernah diraih umat Islam beberapa abad yang lalu. Adapun Problematika umat Islam diantaranya adalah sebagai berikut:
PROBLEMATIKA IMAN
Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam dalam da’wahnya pertama kali menanamkan nilai-nilai keimanan sehingga para sahabat memiliki keterikatan yang kuat kepada Allah dan Rasul-Nya dalam berbagai aspek kehidupan.
Namun yang kita rasakan dan kita saksikan sekarang ini adalah betapa banyak diantara umat Islam yang nampak lemah imannya sehingga iman tidak lagi dijadikan sebagai tolak ukur dalam bersikap dan bertingkah laku, akibatnya tidak sedikit orang yang tidak memiliki rasa malu hingga melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan Allah Subhanahu wa Ta’ala, bahkan akibat yang mengkhawatirkan adalah tidak sedikit kaum muslimin yang tidak peduli dengan urusan dan persoalan umat Islam hingga kurang sekali rasa tanggung jawabnya terhadap persoalan Islam dan umat Islam.
PROBLEMATIKA PEMAHAMAN TERHADAP ISLAM
Pemahaman Islam yang baik adalah pemahaman yang didasari pada Al-Qur’an dan Sunnah yang shahih sehingga Islam dipahami secara utuh, yakni secara syamil (menyeluruh) dan kamil (sempurna).
Realitanya, tidak sedikit dari umat Islam yang memahami Islam secara parsial (juz’iyah) sehingga Islam hanya dipahami dalam satu aspek sehingga mereka mengamalkan satu aspek dari Islam itu lalu mengabaikan aspek lainnya.
PROBLEMATIKA POLITIK
Umat Islam juga memiliki banyak masalah di bidang politik sehingga nilai-nilai Islam belum bisa mewarnai kehidupan berpolitik, bahkan yang terjadi justru tidak sedikit umat Islam yang diekploitasi untuk kepentingan politik kalangan tertentu.
Tidak sedikit juga yang tidak mau menggunakan politik Islam, sehingga sama sekali tidak mau menyebut politik Islam dalam sepak terjang kehidupan politiknya. Malah cenderung Islam hanya untuk kepentingan politik, bukan politik untuk kepentingan Islam.
PROBLEMATIKA EKONOMI
Kehidupan perekonomian umat yang baik merupakan salah satu pilar penting dari kehidupan masyarakat muslim, karena itu Rasulullah mengingatkan akan kemungkinan seseorang menjadi kufur karena kefakiran (kemiskinan), meskipun bukan sebuah jaminan kalau orang sudah kaya menjadi taat.
Dalam kehidupan kita sekarang, masih amat banyak penduduk muslim yang miskin sehingga menimbulkan berbagai persoalan baru. Dan juga persoalan sistem perekonomian yang belum sejalan dengan nilai-nilai Islam.
PROBLEMATIKA UKHUWAH DAN PERSATUAN
Ukhuwah Islamiyah merupakan pilar penting dalam membangun kekuatan umat, dengan ukhuwah yang kuat umat ini nantinya bisa saling bahu membahu, sepenanggungan dan sama-sama berjuang menegakkan nilai-nilai Islam itu sendiri.
Dalam hal ini diperparah lagi dengan adanya sikap fanatisme golongan diantara sesama umat, padahal mestinya golongan yang terbagi-bagi dalam bentuk organisasi kemasyarakatan, yayasan, kelompok, hingga partai politik menjadi alat untuk menjayakan Islam dan umat Islam secara keseluruhan, bukan semata-mata golongannya.
PROBLEMATIKA DA’WAH
Islam adalah agama da’wah, karena itu Islam akan berkembang pesat apabila dida’wahkan ke berbagai penjuru dan halayak. Itu pula sebabnya mengapa da’wah menjadi kewajiban yang harus diemban oleh setiap muslim, bukan hanya oleh mereka yang selama ini disebut dengan ustadz, khatib, muballigh atau kiyai dan ulama.
Yang terjadi, da’wah baru diemban oleh sedikit dari umat, itupun para da’inya belum terbina dengan baik dengan potensi yang baru apa adanya, belum kepada yang seharusnya.
Untuk mengatasi atau memecahkan persoalan umat Islam, maka umat Islam itu harus dibangun dan dibangkitkan kembali agar kelak menjadi umat yang kuat.
Langkah-langkah membangkitkan umat antara lain:
Pertama, mensucikan jiwa kaum muslimin dengan aqidah atau keimanan yang mantap sehingga memiliki komitmen yang kuat kepada Allah Y dan Rasul-Nya dengan segala nilai-nilai yang diturunkannya.
Kedua, membangun pola berfikir dan menumbuhkan pemahaman yang utuh tentang Islam sehingga segala sikap dan prilaku umat Islam diukur dengan konsep-konsep Islam yang utuh dalam berbagai aspeknya.
Ketiga, Membangun kesadaran ideologi bahwa Islam merupakan ideologi dalam kehidupan seorang muslim sehingga kerangka hidup ini didasarkan pada nilai-nilai Islam yang universal.
Keempat, Memiliki Penguasaan medan, karena setiap muslim adalah bagian dari muslim lainnya yang harus bangkit, guna meraih kembali kejayaannya, dari sini setiap muslim harus memahami ruang lingkup tugasnya dalam meraih kejayaan itu dan peta wilayah yang menjadi garapannya, baik yang terkait dengan informasi, komunikasi, data, fakta, kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancamannya.
Kelima, Menyepakati dalam Mengatur taktik serta strategi perjuangan umat menjadi sebuah gerakan umat yang terpadu.
Keenam, Mambangun soliditas umat dalam perjuangan sehingga tidak mudah bagi orang lain melakukan intervensi ke dalam tubuh umat Islam, dan dengan soliditas itu, strategi perjuangan bisa dijalankan dengan baik.
Ketujuh, Mendayagunakan segala potensi yang dimiliki untuk mengatasi persoalan umat dan membawanya kepada kemajuan tanpa mengabaikan petumbuhannya dari benih-benih yang baru.
Akhirnya, menjadi jelas bagi kita bahwa sebagai umat kita seharusnya menyadari bahwa perjuangan menegakkan nilai-nilai Islam merupakan sesuatu yang berat, panjang, berliku, penuh tantangan dan godaan. Karena itu, diperlukan kader-kader umat yang mau memberikan perhatian yang serius dalam upaya mengatasi persoalan umat hingga umat Islam kembali meraih kejayaannya. Allahul Musta’aan
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ
Wallahul muwaffiq
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَالْعَصْرِ، إِنَّ الإِنسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ، إِلاَّ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
جَمَاعَةَ الْجُمُعَةِ، أَرْشَدَكُمُ اللهُ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهُ، وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا وَيَرْزُقُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ، وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اَللَّهُمَ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنِ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ وَزَمَانٍ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ اْلأَبْرَارِ. رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَّسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِن قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَجَنَّتَكَ وَنَسْأَلُكَ شَهَادَةً فِيْ سَبِيْلِكَ. اَللَّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُبْتَدِعَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.
اَللَّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَمَزِّقْ جَمْعَهُمْ وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ وَأَلْقِ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ. اَللَّهُمَّ عَذِّبْهُمْ عَذَابًا شَدِيْدًا وَحَسِّبْهُمْ حِسَابًا ثَقِيْلاً. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.