Oleh: Ustaz Surif, S.Pd.i
Mahasiswa merupakan kekuatan intelektualitas masyarakat untuk menuju suatu perubahan. Mahasiswa merupakan sebuah entitas spirit yang menggunakan intelektualitas dan dialektika yang maha dasyat kekuatannya. Mahasiswa memiliki kekuatan energi penuh dengan sifat kreatif, kritis dan dinamis serta kepekaan yang tinggi pada masalah sosial. Mahasiswa yang merupakan satu satuan karakter, mampu menjadi satu gerakan besar yang bukan saja memperjuangkan suatu tujuan, namun berupaya membuat sejarah baru dalam sebuah pembangunan masa depan suatu bangsa.
Gerakan mahasiswa masih dipercaya oleh masyarakat mampu membawa perubahan. Hal ini dikarenakan pergerakan mahasiswa masih disi oleh nilai-nilai kaum muda yang identik dengan gerakan moral yang bertumpu pada empati dan simpati terhadap lingkungannya, masyarakatnya dan bangsanya, sehingga menumbuhkan semangat keberpihakan pada rakyat, serta menjadi jembatan bagi dunia akademik dan masyarakat. Gerakan mahasiswa merupakan gerakan murni kepedulian yang penuh dengan analisis intelektual untuk perubahan.
Gambaran gerakan mahasiswa ini bukan saja terjadi di dunia internasional, seperti yang digambarkan diatas, namun juga sudah ada dan tetap menjadi kekuatan perubahan dari dulu. Dari persiapan kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan hingga pada masa reformasi. Mahasiswa masih tetap berada didepan setiap perubahan yang terjadi di bangsa Indonesia.
Apakah perubahan yang ditimbulkan oleh gerakan mahasiswa ? dan bagaimana dampaknya ? hal tersebut akan dibahas dalam pembahasan ini. Namun ada sebuah pertanyaan refleksi untuk melihat kembali strategi gerakan mahasiswa selama ini. Sudah siapkah masyarakat dengan perubahan yang telah dibuat oleh mahasiswa ?
pertanyaan ini untuk menguji kembali strategi gerakan mahasiswa. Sehingga gerakan mahasiswa tetap mengarah pada cita-cita bangsa Indonesia, dan secara bertanggung jawab memikul beban terhadap perubahan yang dipelopori olehnya.
Mahasiswa juga telah menjadi sumber kepemimpinan dalam berbagai perubahan dalam sejarah bangsa, serta disisi lain tetap menjadi anak muda yang idealis dan berpikir ilmiah. Apudin (2005) menyatakan bahwa mahasiswa merupakan kaum menengah yang tercerahkan, sebagai kaum cendekiawan dan intelektual muda yang memiliki kecenderungan sebagai seorang pemimpin yang mapan dan bila dalam suatu realitas sosial selalu menjadi pembaharu.
Dalam bergerak, mahasiswa selalu berada dalam sebuah payung bersama. Di tingkatan Universitas, mahasiswa bergerak lewat organisasi Lembaga Kemahasiswaan atau organisasi kemahasiswaan internal kampus. Sedangkan diluar universitas mahasiswa selalu bergerak dengan payung-payung organisasi mahasiswa ekternal kampus.
Para mahasiswa yang selalu bergerak seringkali disebut juga sebagai aktivis mahasiswa. Para aktivis ini melibatkan diri kedalam berbagai kegiatan-kegiatan organisasi dan sosial. Mereka selalu dikonotasikan sebagai pembaharu dan agen perubahan. Hal ini disebabkan karena banyak aktivitas mereka lebih difokuskan dalam penyingkapan wacana-wacana kemasyarakatan. Para mahasiswa yang secara individu memiliki kompetensi secara keilmuan dan berpikir sistematis membantu masyarakat dalam melihat realitas sosial dan perkembangan yang terjadi dilingkungan masyarakat.
Untuk itu mahasiswa harus bergerak dalam sebuah gerakan mahasiswa sehingga ia tidak memarginalkan kompetensinya dan pesimis terhadap sebuah perubahan. Mahasiswa harus secara terus menerus mengawal setiap perubahan yang terjadi dimasyarakat.
Peran Mahasiswa Dalam Gerakan Perubahan
1. Mahasiswa Sebagai Agent Of Change / Ar Ruhul Jadid / Agen Perubahan.
Mahasiswa merupakan kelompok kecil dalam masyarakat. Mereka merupakan calon-calon pemimpin ahli yang mampu untuk menciptakan perubahan. Sejarah telah membuktikan bahwa gerakan mahasiswa selalu menjadi tonggak awal perubahan dalamsejarah bangsa ini.
Untuk itu mahasiswa haruslah selalu sadar, bahwa sebagai tenaga ahli dan calon pemimpin dalam kehidupan bermasyarakat, ia haruslah selalu memberikan inovasi dan inspirasi agar tercipta sebuah kondisi ideal dalam masyarakat. Menjadi agen perubahan membutuhkan karakter pelayanan yang optimal. Sehingga mahasiswa tidak sibuk untuk mengasah inteletualitasnya saja, namun juga berbagi dan mengabdi bagi masyarakat.
2. Mahasiswa sebagai Iron Stock atau “Cadangan Masa Depan Bangsa”
Mahasiswa merupakan calon-calon pemimpin bangsa ini. Untuk itu saat ia bermahasiswa, kepekaan sosial, keberpihakan intelektualitas dan tanggung jawab pelayanan harus terus diasah. Proses pengkaderan yang baik terhadap diri mahasiswa saat ini, menentukan kecermalangan bangsa diwaktu akan datang.
Untuk itu sikap nasionalisme, tanggung jawab keilmuan, kepekaan sosial dan semangat penabdian haruslah terus dipupuk dalam diri tiap generasi muda saat ini. Bangsa yang memiliki masa depan, adalah bangsa yang memiliki stock pemimpin yang bertanggung jawab dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Bangsa ini mau dibawa kemana, akan tampak dari generasi mahasiswa saat ini.
3. Mahasiswa sebagai Moral force
Gerakan mahasiswa merupakan gerakan moral yang tidak berpihak pada kepentingan apapun. Kekuatan morallah yang membuat mahasiswa dapat diterima sebagai penggerak ditengah-tengah masyarakat. Kekuatan moral berangkat dari titik awal sebagai kemampuannya untuk menjadi radar dan peka terhadap kehidupan social disekitarnya.
Dengan menjadi pergerakan mahasiswa menjadi kekuatan moral, maka semangat pengabdian intelektualitas mahasiswa akan didekatkan dengan kenyataan kehidupan masyarakat. Dengan kekuatan moral, kebenaran dan keadilan akan makin tampak wujudnya ditengah-tengah masyarakat.
4. Mahasiswa Sebagai Social Control
Di era globalisasi arus informasi dan komunikasi tidak dapat dibendung. Untuk itu mahasiswa harus mainkan perannya sebagai kontrol sosial. Ia harus menjaga karakter bangsa dan perilaku masyarakat Indonesia. Perilaku-perilaku menyimpang dapat ditekan dan dialihkan dengan berbagai metode pendekatan. Dengan melakukan kontrol sosial, mahasiswa menjaga nilai dan karakter budaya bangsa Indonesia, sehingga tidak tergerus oleh arus globalisasi.
Gerakan mahasiswa masih sangat dibutuhkan saat ini. Ditengah-tengah banyaknya gerakan kerelawanan dalam masyarakat, mahasiswa masih tetap menjadi patron bagi masyarakat. Jika diamati bentuk-bentuk gerakan kerelawanan yang terjadi saat ini, banyak yang dimotori oleh mahasiswa. Kerelawanan merupakan bentuk dari moral force yang lepas dari berbagai kepentingan.
Masihkah gerakan mahasiswa memegang kendali terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat?Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, merupakan refleksi terhadap kebutuhan gerakan mahasiswa saat ini. Idealisme mahasiswa harus dikembalikan, sehingga social movement yang murni tetap masyarakat dapatkan, tanpa ada balas jasa dan kepentingan apapun. Mahasiswa harus kembali bergerak, walaupun dalam wujud dan bentuk yang berbeda.
Mahasiswa dan Pemuda adalah puncaknya kekuatan
Ibnu Abbas berkata: Tidaklah Allah memberikan kepada seorang hamba ilmu pengetahuan kecuali kepada para pemuda, karena banyak kelebihan dan kebaikan yang terdapat di dalamnya”, kemudian beliau membaca firman Allah:
إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آَمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk”. (Al-Kahfi:13). Dan firman Allah:
وَآَتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا
“Dan Kami berikan kepadanya hikmah pada usia masih kecil”. (Maryam:12)
Oleh karena itu di antara prioritas dakwah reformasi yang penuh berkah adalah fokus pada pemuda, dan di antara karakteristiknya adalah kuatnya penerimaan para pemuda di berbagai tempat atas dakwah Ikhwan; beriman kepadanya, mendukungnya dan menolongnya, dan berjanji kepada Allah untuk bangkit dengan realistis dan bekerja di jalannya.