Meresahkan Masyarakat, Ansharu Syariah Semarang Desak Aparat Berantas Gangster
SEMARANG (ansharusyariah.com)- Menyikapi maraknya aksi gangster di wilayah Semarang, Jamaah Ansharu Syariah dan sejumlah elemen umat Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam Semarang (FUIS) mengadakan aksi damai dan audensi di Kantor DPRD Kota Semarang, jalan Pemuda no 146, Sedayu, Semarang pada Jum’at, (29/9/2024).
Sejumlah peserta melakukan aksi damai di depan Kantor DPRD Semarang dengan membentangkan spanduk bertuliskan ‘Bersatu kita teguh, Tawuran Kita Runtuh’ kemudian Gangster Musuh Masyarakat, Perlu Tindakan Cepat Aparat’ dan lain sebagainya.
Sementara sebagian tokoh elemen umat Islam melakukan audensi dengan sejumlah anggota Dewan di dalam kantor DPRD Semarang, perwakilan elemen umat Islam diterima oleh bagian humas dan pihak aparat kepolisian.
Amir Jamaah Ansharu Syariah Semarang Ustadz Danang Setyadi mengatakan, bahwa harus ada tindakan tegas dari aparat terhadap gangster gangster di Semarang yang sudah sangat meresahkan masyarakat.
“Mohon untuk bisa mengevaluasi terkait hukum pidana anak agar menimbulkan efek jera,” ucapnya.
Senada dengan hal itu, ketua FUIS Wahyu Kurniawan mendesak pihak aparat untuk bisa bertindak cepat dan tepat untuk menindak aksi aksi gangster tersebut.
“Meminta ketegasan aparat untuk menindak tegas banyaknya gangster-gangster yang ada di semarang,” tegasnya.
Selain itu, perwakilan dari FUIS juga menyampaikan banyaknya gangster yang muncul secara masif di berbagai wilayah dan tawuran dimana-mana seolah-olah ada yang mengkoordinir dan menggerakkannya, maka dari itu perlu di butuhkan sinergi antara pemerintah dan ormas dalam mencegah tawuran.
Dari Humas Doni bagian SubKor DPRD Jateng menyampaikan, bahwa semua apa yang disampaikan sudah dicatat dan segera sampaikan ke pimpinan dewan sementara, karena masih ada peralihan atau transisi kepemimpinan.
Sedangkan dari kepolisian yakni Aris selaku intel Polda Jateng menyampaikan, bahwa akan ada pembubaran gangster serentak besok pada 1 Oktober 2024 di Polrestabes Semarang.
Reporter: Agus Riyanto