Pangkostrad Dudung Sebut Semua Agama Sama, Ansharu Syariah: Propaganda Paham Sesat Pluralisme Agama
SOLO (ansharusyariah.com)- Juru bicara Jamaah Ansharu Syariah ustaz Abdul Rahim Ba’asyir menyebut pernyataan Letjen TNI Dudung Abdurachman yang mengatakan semua agama sama adalah bentuk pemikiran pluralisme.
Menurut ustaz Iim, apa yang dikatakan Dudung akan menyesatkan umat Islam, dan apabila semua agama Islam benar, katanya, kenapa justru Dudung memeluk agama Islam bukan agama yang lain.
“Maka logika menyamakan agama Islam dengan selain islam adalah yang salah dan tertolak dan logika ini yang biasanya digunakan oleh berpemikiran pluralisme sehingga jelas ini merupakan syuhbat yang sangat berbahaya dan menyesatkan umat,” katanya pada sabtu, (18/9/2021).
“Kalau seperti itu silahkan saya orang yang seperti itu memilih agama Islam kan nggak ada bedanya, jadi aja orang Kristen, jadi aja orang Hindu atau apalah gitu, kenapa dia memilih Islam, apa yang membuat dia istimewa? kalau dia betul betul melihat semua agama sama kenapa dia tidak masuk agama lain?,” tambah ustaz Iim.
Menurutnya, umat Islam harus meyakini bahwa agama Islam adalah agamanya yang paling sempurna, hal itu telah difirmankan Allah dalam Al Qur’an surat Al Maidah ayat 3 yang berbunyi Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.
“Oleh karena itu kita menghimbau kepada kaum muslimin jangan sampai termakan dengan propaganda propaganda seperti ini, ini propaganda yang muncul dari kebodohan orang, ini adalah sebuah kebodohan berfikir, yang saat ini sedang dipaksakan untuk diyakini oleh banyak umat Islam khususnya, jangan mau, karena agama kita adalah agama yang paling sempurna,” ungkapnya.
“Agama kita adalah agama yang paling istimewa, dan tidak ada yang bisa menyamainya dan semua agama selain dienul Islam adalah bathil, semuanya salah dan yang benar adalah dienul Islam, seorang muslim harus meyakini hal ini,” tambahnya.
Untuk itu, ia meminta umat Islam untuk senantiasa mewaspadai propaganda yang sudah lama didengung digembor gemborkan oleh para kapitalis dalam rangka untuk menyesatkan umat Islam.
“Dan untuk membelokan jalan yang dijalani oleh umat Islam dalam mentauhidkan menuju Allah subhanahu wa ta’ala supaya mereka terpeleset kemudian keluar dari jalur yang lurus yang menuju kepada Allah,” paparnya.
“Maka harus diwaspadai, hari hatilah dan jangan sampai kehidupan anda akhirnya terjerumus kepada kesesatan berfikir sebagimana yang diucapkan oleh orang orang yang terwaranai atau terpengaruh pikirannya dengan pluralisme,” sambungnya.
Pluralisme dan Pluralitas
Ustaz Abdul Rahim Ba’asyir juga menegaskan pluralisme dalam sudut pandang Islam adalah tertolak, karena hal itu bertentangan dengan akidah Islam.
Menurutnya, Pluralise adalah cara berfikir yang menganggap bahwasanya semua agama itu sama, walaupun berbeda beda agama tapi menuju pada tujuan yang sama sehingga sama saja semua agama.
Sedangkan pluralitas menurut ustaz Iim adalah fenomena natural yang ada pada kehidupan manusia dimana ada orang yang Islam dan ada agama yang non Islam.
“Islam tidak pernah menolak pluralitas kehidupan, yaitu kehidupan dalam sebuah negara atau sebuah tananan masyarakat yang dimana disana ada muslim dan non muslim, islam tidak pernah menolak, Islam punya sikap yang gentle dalam menyikapi perbedaan agama dan memiliki sikap yang tegas di satu sisi untuk meyakini benar salahnya agama agama selain dien Islam,” ujarnya.
Ustaz Iim juga Islam mengajarkan pada umatnya untuk menghormati agama lain dalam kehidupan bermasyarakat sebagaimana disebutkan dalam surat Al Kafirun ayat 6.
Namun demikian, dalam hal keyakinan umat Islam harus meyakini bahwa agama Islam adalah agama paling benar sebagaimana Allah firmankan dalam surat Ali Imran ayat 85.
“Bahwa kita berbeda agama dan hidup saling menghormati tapi bukan berarti kemudian saya membenarkan agama anda, bagi kami bahwa adalah agama kami yang benar yakni Islam, dan selain dari agama Islam adalah salah,” kata ustaz Iim.
Sebagaimana diketahui, bahwa Majelis Ulama Indonesia telah memutuskan bahwa umat Islam haram mengikuti paham Pluralisme, hal itu tertuang dalam Keputusan Fatwa MUI Nomor : 7/Munas VII/MUI/11/2005 Tentang Pluralisme, Liberalisme, dan Sekulerisme Agama.