Artikel

7 CARA ALLAH MENGAPRESIASI HAMBANYA DI DALAM AL QUR’AN

Oleh: ustadz Nofa Miftahudin, S.Th.I | Qoid Sariyah Dakwah Jamaah Ansharu Syariah Malang

Allah Ta’ala adalah Robb yang sangat menghargai kebaikan hambanya. Membalas kebaikan maupun kesalahan hambanya, meskipun hal yang kecil dia lakukan. Itulah keadilan yang ditegakkan oleh-Nya.
Allah Ta’ala Berfirman:

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ

“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (Qs Az-Zalzalah [99] : 7)

وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ

“Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (Qs. Az-Zalzalah [99] : 8)

Penulis setidaknya menemukan 7 cara Allah Ta’ala mengapresiasi hambanya di dalam Al Qur’an, dengan mengambil contoh sebagian ayat saja.

1. Allah Ta’ala mengapresiasi hambanya yang melakukan kebaikan dengan cara memujinya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Merekalah yang mendapat petunjuk dari Robbnya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Qs. Al-Baqarah [2] : 5)

Ini salah satu contoh ayat yang menunjukkan Allah Ta’ala mengapresiasi kepada hambanya yang menjadikan Al Qur’an sebagai petunjuk, iman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, menunaikan zakat, iman kepada Al Qur’an dan kitab sebelum Al Qur’an, iman kepada hari akhir.

Maka Allah Ta’ala mengapresiasi dengan menyebutkan bahwa mereka adalah orang yang mendapat petunjuk dan termasuk golongan orang yang beruntung. Dan masih banyak lagi ayat yang serupa dengan berbagai pujian Allah Ta’ala terhadap hambanya karena amal shalih yang dilakukannya.
Setidaknya kalimat أولئك هم المفلحون

Ada 11 kali diulang pada Al Qur’an.
Pujian itu diberikan hambanya dengan berbagai macam amal shalihnya.

2. Allah Ta’ala mengapresiasi hambanya yang melakukan kebaikan dengan cara menyampaikan bahwa Allah Ta’ala mencinta amal shalihnya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

… اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ

“… Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.” (Qs. Al-Ma’idah [5] : 42)

Pada ayat ini Allah Ta’ala mengutarakan cintanya kepada orang yang menegakkan keadilan. Di dalam Al Qur’an banyak sekali ayat yang menjelaskan kecintaan Allah Ta’ala kepada hambanya yang melakukan kebaikan. Seperti Allah Ta’ala mencintai orang-orang yang bertaqwa, orang-orang yang sabar, orang-orang yang berbuat kebaikan dst.

3. Allah Ta’ala mengapresiasi hambanya yang melakukan kebaikan dengan cara mengukir kisah kebaikan yang dilakukan hambanya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَاَهُمْ بِالْحَقِّۗ اِنَّهُمْ فِتْيَةٌ اٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًىۖ

“Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.” (Qs. Al-Kahf [18] : 13)

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah Ta’ala mengapresiasi kepada Ashabul Kahfi dengan mengabadikan kisahnya di dalam Al Qur’an pada surat Al Kahfi. Dari proses perjuangan untuk menjaga dan mendakwahkan tauhid, pengorbanan, resiko dan pertolongan Allah Ta’ala kepada mereka.

4. Allah Ta’ala mengapresiasi hambanya yang melakukan kebaikan dengan cara memberi predikat kebaikan khusus. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

وَوَهَبْنَا لِدَاوٗدَ سُلَيْمٰنَۗ نِعْمَ الْعَبْدُۗ اِنَّهٗٓ اَوَّابٌۗ

“Dan kepada Dawud Kami karuniakan (anak bernama) Sulaiman; dia adalah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah).” (Q.S Shad [38] : 30)

Ayat ini Allah Ta’ala mengapresiasi kepada Nabi Sulaiman dengan memberikan predikat sebaik-baik hamba dan hamba yang sangat taat.

5. Allah Ta’ala mengapresiasi hambanya yang melakukan kebaikan dengan memberikan fasilitas, kemudahan maupun kelebihan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

وَاَدْخِلْ يَدَكَ فِيْ جَيْبِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاۤءَ مِنْ غَيْرِ سُوْۤءٍۙ فِيْ تِسْعِ اٰيٰتٍ اِلٰى فِرْعَوْنَ وَقَوْمِهٖۚ اِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمًا فٰسِقِيْنَ

Dan masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia akan keluar menjadi putih (bersinar) tanpa cacat. (Kedua mukjizat ini) termasuk sembilan macam mukjizat (yang akan dikemukakan) kepada Fir’aun dan kaumnya. Mereka benar-benar orang-orang yang fasik.” (Q.S An-Naml [27] : 12)

Ayat ini menginformasikan kepada kita bahwa Allah Ta’ala memberikan fasilitas 9 mukjizat kepada Nabi Musa sebagai sarana untuk mendakwahi Fir’aun dan kaumnya.

6. Allah Ta’ala mengapresiasi hambanya yang melakukan kebaikan dengan memberikan balasan di dunia maupun di akhirat. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَجَعَلْنَا فِيْ ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالْكِتٰبَ وَاٰتَيْنٰهُ اَجْرَهٗ فِى الدُّنْيَاۚ وَاِنَّهٗ فِى الْاٰخِرَةِ لَمِنَ الصّٰلِحِيْنَ

Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Yakub, dan Kami jadikan kenabian dan kitab kepada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, termasuk orang yang saleh. (Q.S Al-‘Ankabut [29] : 27)

Kebijakan Allah Ta’ala begitu indah, adakalanya Allah Ta’ala membalas kebaikan hambanya di akhirat saja, adakalanya Allah Ta’ala membalas kebaikan hambanya di dunia dan di akhirat. Yang kita jauhi adalah melakukan amalan akhirat tapi meminta balasan hanya di dunia saja.

7. Allah Ta’ala mengapresiasi hambanya yang melakukan kebaikan dengan menghapus kesalahan-kesalahannya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

… اِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذَّاكِرِيْنَ

“… Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah). (Qs. Hud [11] : 114)

Begitu indah cara Allah Ta’ala mengapresiasi kebaikan yang dilakukan oleh hambanya. Semoga dengan segala kemurahan Allah Ta’ala kepada kita, menjadikan kita semakin bertaqwa di hadapan-Nya. Aamiin yaa Robb.

Lihat lebih banyak

Artikel terkait

Check Also
Close
Back to top button