Artikel

Urgensi Sinergi Peran Suami-Istri bagi Perbaikan Generasi

Abu Hamasah
Katib Mudiriyah Jember

Catatan dari Dauroh Ummahat Jawa Timur

Mendung masih menggelayuti langit kota Batu dikala sang mentari biasanya terbit dengan hangat sinarnya. Kondisi ini tak membuat ‘mendung’ pula semangat para peserta daurah dari beberapa kota di Jawa Timur.

Para peserta ini adalah para keluarga Anggota Jamaah Ansharu Syariah Wilayah Jawa Timur. Hadir se keluarga; suami-istri dan para anaknya demi meraih ridhoNya dengan thalabul ‘ilmi. Hingga tibalah jam acara dimulai. Para istri masuk ke ruangan mengikuti Dauroh yang bertema ‘Peran Muslimah dalam Iqomatuddin’. Tema yang menyampaikan visi misi mulia tentang peran besar Muslimah bagi perjuangan agama.

Di luar ruangan pun nampak pemandangan yang di luar kelaziman bagi masyarakat modern. Para ayah yang kesehariannya menjalani beragam profesi mulai dari manajer perusahaan hingga pedagang di pasar sedang asyik menikmati kesibukan membersamai para anaknya. Ada yang membersamai bermain bola, menggendong sembari menyuapi anak yang masih balita, bahkan ada yang membersamai sembari berkisah dan menyimak murojaah hafalannya.

Acara yang berlangsung di 20 November ini tidak sekedar menjadi momen reuni para ayah yang juga sibuk menjalani sebagai aktifis dakwah. Momen yang menjadi pembelajaran membangun kualitas kedekatan dengan anak. Kedekatan yang ternyata tidak dibangun dengan sisa waktu, namun di waktu yang ada yang dimiliki. Semaksimal mungkin dengan sebaik-baik tawakkal.

Anak-Anak Mengaji, Ayah mengaji, Ibu mengaji. Se keluarga mengaji. Sekeluarga bisa berkumpul di surga Nya.

Mengutip firman Allah dalam al-Qur’an surat An Nisa ayat 9, yang artinya

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”

Adapun lemah yang dimaksudkan dalam ayat di atas menyangkut  beberapa hal yang mencakup akidah, ibadah, ilmu, dan ekonominya. Sehingga solusi prioritas agar tidak menjadi generasi yang lemah adalah dengan menguatkan pondasi keilmuan agamanya. Menguatkan keilmuan di setiap tahapan perkembangannya. Menguatkan ketaqwaan sehingga tangguh di setiap perubahan zaman.

Bagi seorang Ayah yang menjadi aktifis dakwah bukan hal yang mudah bisa meluangkan waktu untuk membersamai dan membangun kedekatan dengan anak. Tidak mudah bukan berarti sulit dan tidak mungkin untuk diaplikasikan. Tinggal bagaimana sang Ayah mengelola waktu yang dimilikinya.

Apalagi bila Ayah juga memberi kesempatan bagi istri untuk menuntut ilmu syar’i, ini adalah bekal terbaik terwujudnya sakinah dalam menjalankan amanah berumah tangga. Amanah yang dampaknya kepada perbaikan generasi yang membawa manfaat besar bagi keluarga itu sendiri, masyarakat dan negara dimana dia dilahirkan dan dibesarkan.

Ibu adalah rumah bagi anak sebelum anak itu dilahirkan. Mulai dari mengandung, kemudian melahirkan, mengasuh serta merawat anaknya. Perjuangan seorang ibu untuk anaknya memang bukanlah hal yang mudah, bahkan nyawapun menjadi taruhannya. Ibu selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya, memberikan kasih sayang yang tak terhingga untuk anaknya.

Seorang penyair ternama Hafiz Ibrahim mengungkapkan dalam syairnya:

“Al-Ummu madrasatul ula, iza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal a’raq”

yang berarti :
Ibu adalah madrasah (sekolah) pertama bagi anaknya. Jika engkau persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa yang baik pokok pangkalnya.

Dari syair tersebut bahwa ibu adalah madrasah pertama yang nantinya akan memberikan keteladanan bagi sikap, perilaku dan keprbadian anak. Jika seorang ibu itu baik maka baik pula anaknya. Secara tidak langsung semua tindak tanduk ibu akan menjadi suri tauladan bagi anaknya.

Ketika seorang ibu menjalankan kewajiban dan fungsinya dengan baik dalam rumah tangga, bukan tidak mungkin akan melahirkan anak-anak yang sholih-sholihah yang kelak menjadi pewaris peradaban yang membawa kemuliaan di dunia dan akhirat.

Lihat lebih banyak

Artikel terkait

Back to top button