Artikel

Jangan Lupakan Jasa Palestina Bagi Kemerdekaan Indonesia

Oleh: Budi Eko Prasetiya, SS | Amir Jamaah Ansharu Syariah Majmu’ah Jember

Sebagai Mu’min yang tinggal di Indonesia, kita merasakan duka cita mendalam dan berbela sungkawa terhadap saudara kita seiman di Gaza Palestina, yang sampai hari ini masih terus berguguran dibombardir oleh teroris Israel yang mengorbankan anak-anak dan warga sipil disana sejak Jum’at 5 Agustus 2022.

Peristiwa ini menyisakan kepedihan bagi anak-anak Gaza yang harus kehilangan orang tua mereka, kehilangan saudara dan sebagainya. Mereka meninggal dalam keadaan terzolimi dan mudah-mudahan Allah bersihkan dosa-dosa mereka serta mengangkat derajat mereka disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٌ۬

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara,” (QS. Al Hujurat : 10).

Imam Al Qurtuby dalam kitab tafsirnya menyebutkan, persaudaraan antara orang mukmin itu karena sebab agamanya yang mulia, bukan karena sebab keturunan atau nasab semata. Sebab persaudaraan karena agama lebih kokoh dan tetap dari pada persaudaraan karena keturunan.

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

“Perumpamaan orang mu’min dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” [HR. Muslim]

Kita harus mengecam keras serangan ini karena tindakan tersebut merupakan bukti nyata bahwasanya apa yang dilakukan oleh Israel merupakan sebuah tindakan teror terhadap warga muslim di Gaza dan itu telah mereka lakukan sejak puluhan tahun sejak mereka menjajah negeri Palestina.

Marilah kita doakan mereka yang hari-hari ini mengalami rentetan serangan terus menerus oleh teroris Israel. Mari kita tunjukkan perhatian untuk saling membantu sebagaimana yang pernah dilakukan Muslim Palestina saat memberi dukungan berupa pendanaan dan pengakuan secara internasional atas kemerdekaan Indonesia.

Inilah Jasa Palestina bagi kita

Hari ini kebanyakan masyarakat Indonesia hanya menantikan kemeriahan Agustus dan hanya sedikit yang tahu sejarah apa yang terjadi menjelang peristiwa kemerdekaan Indonesia itu sendiri.

Banyak aspek yang mendukung kemerdekaan bangsa ini, dari perlawanan militer, perlawanan yang militan masyarakat, usaha diplomasi yang kuat, hingga dukungan eksternal dari dunia internasional. Mengingat kembali ikhtiar mulia yang dilakukan pendahulu kita dari semua aspek ini, merupakan bentuk rasa syukur, yang harus pantas diceritakan kepada generasi penerus.

Menurut buku  “Diplomasi Revolusi Indonesia dari Luar Negeri” karya M. Zein Hassan, Palestina mengakui kedaulatan Indonesia pada 1944. Merdekanya Indonesia tak lepas dari peran Palestina bersama Mesir kala itu. Kedua negara merupakan yang pertama kali menyatakan dukungan bagi kemerdekaan Indonesia dari penjajahan.

Mufti Besar Palestina Syekh Amin Al Husaini menggalang negara-negara Timur Tengah untuk ikut mendukung kemerdekaan Indonesia, yakni Mesir, Suriah, Irak, Lebanon, Yaman, Arab Saudi dan Afganistan

Adalah Muhammad Ali Taher, pengusaha media Palestina yang berasal dari Nablus, Tepi Barat. Ia memiliki beberapa media cetak, yaitu  Ashoura, Al-Shabab, Al-Minhaj, dan  Al-Alam Al-Masri.

Muhammad Ali Taher dikenal dekat dengan pemuda pejuang Indonesia di Timur Tengah.
Ali Taher rela mengeluarkan semua uangnya yang tersimpan dan memberikannya untuk kemenangan perjuangan Indonesia.

Adapun Syekh Muhammad Amin al-Husaini sang Mufti Palestina ternyata pernah menimba ilmu di madrasah yang sama dengan Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari yang merupakan pendiri gerakan Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia.

Sudah sepantasnya kita sebagai bangsa yang mayoritas muslim membalas jasa atas kebaikan yang diberikan Muslim Palestina, dengan memberikan dukungan perlawanan memerangi negara Israel yang menjajah warga Palestina. Pemerintah harus ingat, Palestina punya jasa besar dalam kemerdekaan negara ini. Sehingga, ketika mereka membutuhkan bantuan dan dukungan kita, sudah sewajarnya kita membantu.

Jika kita tidak peduli dengan kondisi warga Palestina, sudah barang tentu kita ini termasuk golongan orang-orang yang dzalim. Kita bisa membantu mereka dengan segenap potensi terbaik yang kita miliki; dengan doa dan materi yang kita miliki. Jangan pernah lupakan Palestina dari benak dan hati kita bangsa Indonesia, atas dasar keimanan dan atas dasar kemanusiaan. 77 tahun Indonesia sudah merasakan makna kemerdekan, sedangkan Palestina sampai kini masih terjajah.

Lihat lebih banyak

Artikel terkait

Back to top button