AL AQSHA MEMANGGIL KITA
Oleh: ustadz Nofa Miftahudin, S.Th.I | Qoid Sariyah Dakwah Jamaah Ansharu Syariah Malang
Zionis Israel berulah kembali, di bulan ramadhan yang seharusnya orang muslim nyaman dalam menjalankan ibadah untuk meraih ridha Allah Ta’ala. Namun bulan ramadhan di Masjid Al Aqsho menjadi mencekam karena ulah teroris Israel.
Orang yang sedang menjalankan shalat berjama’ah di masjid malah dibrondong dengan senjata api. Penindasan dengan keji. Perampasan rumah penduduk dilakukan secara biadab.
Sebagai seorang muslim secara fitrah yang memiliki hati nurani pasti merasa terpanggil untuk menolong saudaranya yang sedang ditindas. Karena mu’min satu dengan yang lain ibarat satu tubuh. Bila salah satu anggota tubuhnya merasakan sakit maka anggota tubuh yang lain juga merasakan kesakitan yang sama. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” [HR. Muslim]
Diantara tanda sempurna keimanan seorang hamba adalah mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengingatkan kita.
عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسْ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، خَادِمُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ [رواه البخاري ومسلم
“Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah SAW dari Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam, beliau bersabda: Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.” (Riwayat Bukhori dan Muslim)
Dari hadits di atas dapat diambil pelajaran:
1. Seorang mu’min dengan mu’min yang lainnya bagaikan satu jiwa, jika dia mencintai saudaranya maka seakan-akan dia mencintai dirinya sendiri.
2. Menjauhkan perbuatan hasad (dengki) dan bahwa hal tersebut bertentangan dengan kesempurnaan iman.
3. Iman dapat bertambah dan berkurang, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.
4. Anjuran untuk menyatukan hati sesama mu’min.
Saudara karena keimanan tidak dibatasi oleh wilayah. Sehingga siapapun, dimanapun, kapanpun berada bila sesama muslim, mu’min adalah saudara. Inilah persaudaraan yang hakiki sampai di surga nanti in shaa Allah. Allah Ta’ala menegaskan kepada kita semua bahwa orang beriman itu adalah bersaudara.
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٌ۬ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
“Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”. (QS Al-Hujurat [49]: 10)
Kita sebagai penduduk muslim terbesar di dunia hendaknya terpanggil untuk menolong saudara kita di Palestina dengan segala kemampuan yang kita miliki. Baik berupa do’a, harta, ilmu, waktu dan ide bahkan jiwa raga kita. Masih kah kita ingat jasa dari Palestina.
Karena jasa saudara kita Palestina Negara Indonesia Merdeka. Karena Palestinalah yang pertama kali mengakui kemerdekaan Negara Indonesia. Bahkan ada milyader Palestina mengorbankan hartanya untuk Indonesia.
Semoga kita semua termasuk golongan yang memiliki hati nurani. Memiliki Kepekaan sosial yang tinggi. Dan ini merupakan salah satu bukti kesempurnaan keimanan seseorang.
Dan semoga kita terhindar dari Penyakit Hati yang dialami oleh Si Yahudi Pesek. Yang disampaikan oleh KH. Luthfi Bashori. Siapakah Yahudi Pesek itu?
Mereka adalah penjilat asal Indonesia yang menampakkan permusuhan terhadap perjuangan Umat Islam Palestina dengan bualan nyinyirnya, serta pembelaan mati-matikan Terrorist Israel dengan segala ocehannya.
Wallahu Ta’ala A’lam